Mamuju (Antara Sulbar) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif di sektor pariwisata melalui pengembangan ketrampilan membatik menggunakan bahan kain Sekomandi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mamuju Sahari Bulan, Rabu, menyatakan kain Sekomandi merupakan tenunan ikat khas daerah itu yang memiliki corak dan bahan kain yang berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia.

"Kain Sekomandi merupakan ikon Kabupaten Mamuju karena memiliki corak tersendiri dan bahan tenunnya juga unik karena menggunakan rempah-rempah, di antaranya akar pohon dan jahe dengan bahan utamanya daun cabai, termasuk cabainya sendiri," kata Sahari Bulan.

"Jadi, kami ingin mendorong dan mengembangkan ekonomi kreatif dari kain khas Kabupaten Mamuju ini dengan mendorong para perajin untuk mengembangkan kreativitas agar menghasilkan kain yang berkualitas dengan corak Sekomandi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para perajin," terangnya.

Upaya mendorong para perajin untuk meningkatkan kreativitas dalam rangka mengembangkan ekonomi kreatif di sektor pariwisata itu dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mamuju melalui pembinaan dan pelatihan.

Bahkan setiap tahun Pemerintah Kabupaten Mamuju melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengajak para perajin ke Jogjakarta untuk belajar teknik membatik.

"Tahun ini, kami kembali membawa lima kelompok perajin ke Jogjakarta untuk mengembangkan dan mempelajari teknik membatik agar hasil Batik Sekomandi bisa lebih optimal. Jadi, selain hasil membatik yang lebih baik dengan tetap mempertahankan corak asli, studi banding tersebut juga diharapkan dapat mengembangkan kreaivitas para perajin kain Sekomandi di daerah ini sehingga hasilnya juga dapat meningkatkan taraf ekonomi mereka," jelas Sahari Bulan.

Selain peningkatan kualitas corak melalui studi banding, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mamuju juga terus berupaya mempromosikan kain Sekomandi tersebut pada setiap kalender wisata, baik lokal maupun nasional.

"Pada setiap kegiatan wisata, seperti Manakarra Fair, Festival Kemilau Sulawesi maupun kegiatan seni dan budaya di Taman Mini Indonesia Indah (TMM) di Jakarta, kami selalu mempromosikan kain Sekomandi tersebut, termasuk jika ada kegiatan internasional yang dilaksanakan di daerah ini," tuturnya.

"Selain promosi ke luar, Pemerintah Kabupaten Mamuju juga telah menginstruksikan kepada seluruh ASN, termasuk para pegawai BUMN dan BUMD dan swasta agar pada setiap Kamis dan Jumat, menggunakan batik motif Sekomandi. Kami juga meminta para pengelola hotel di Mamuju untuk memasang dan memajang promosi tetang kain Sekomandi," kata Sahari Bulan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mamuju itu juga berharap, masyarakat ikut mengembangkan dan melestarikan tenun ikat Sekomandi, yang merupakan warisan leluhur daerah itu.

"Kain Sekomandi merupakan warisan masyarakat di Kecamatan Kalumpang yang secara turun temurun dilestarikan masyarakat. Kami berharap, kain Sekomandi dapat dikenal luas hingga ke mancanegara sebagai salah satu kekayaan budaya bangsa Indonesia," ujar Sahari Bulan.

Pewarta : Amirullah
Editor :
Copyright © ANTARA 2024