Makassar (Antara Sulsel) - Lembaga Survei Indeks Politica Indonesia (IPI) menganalisis ada tiga figur yang di bakal mendampingi Bakal Calon Wali Kota Petahana Moh Ramdhan Pomanto (DP) pada Pilkada Serentak 27 Juni 2018.

"Dari sejumlah nama-nama yang mengemuka ke publik, ada tiga nama yang dianggap cocok mendampingi Pak Danny Pomanto di Pilkada nanti," sebut Direktur IPI, Suwandi Idris Amir, di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.

Dari sederet nama yang mengemuka tengah melakukan sosialisasi, sebutnya, seperti Adi Rasyid Ali sebagai Ketua Demokrat Makassar , Bahar Mahmud Ketua PDI-Perjuangan, Nasran Mone mantan anggota DPRD Makassar.

Kemudian, lanjut Idris, Mudzakkir Ali Djamil Sekertaris Umum PKS Makassar sekaligus anggota DPRD Makassar, Anggota DPRD Kota Makassar Iqbal Djalil Dari PKS Makassar dan Hamzah.

Sementara dari kalangan birokrasi ada sejumlah nama seperti Yusuf Sommeng, Ibrahim Saleh, Irwan Adnan serta sejumlah nama lainnya juga melakukan sosialisasi.

Meski demikian, kata Idris, dari hasil analisis IPI , pihaknya nenyebut ada tiga nama yang menguat mendampingi kandidat petahana tersebut.

Ketiga nama-nama itu, seperti adalah, Adi Rasyid Ali (ARA), Nasran Mone, dan Yusuf Sommeng. Sebab ketiga orang ini punya kelebihan masing-masing yang bisa memperkuat kandidat Petahana Moh Ramdhan Pomanto maju kembali

Idris menyebut, sosok ARA mempunyai kelebihannya, punya partai dengan mesin politik kuat, yaitu Demokrat dengan modal dasar tujuh kursi di DPRD Kota Makassar.

Selanjutnya, Nasran Mone, politisi senior yang punya pengalaman politik dan duduk tiga periode menjadi anggota DPRD Kota Makassar, membuat Nasran Mone paham peta politik di kota bertajuk angin mamiri ini.

Sedangkan Yusuf Sommeng, birokrat senior dengan segudang pengalaman. Menjabat Sekertaris Daerah Kabupaten Gowa selama delapan tahun, dan pernah menjabat Pelaksana tugas Bupati Bulukumba selama enam bulan.

Bahkan selain itu, karir birokrasi tertinggi pernah dijabat sebagai Kepala Inspektorat Provinsi Sulsel selama lima tahun.

"Pak Yusuf Sommeng adalah pamong senior yang sangat menguasai pemerintahan, sehingga bila disandingkan dengan pak Danny Pomanto akan sangat pas," katanya.

Menurutnya, dari ketiga figur ini, bila berpasangan dengan petahana akan saling melengkapi, dan menjadi kebutuhan dalam meyakinkan publik Kota Makassar, untuk bisa memberi amanah kepada keduanya.

Meski demikian, Danny Pomanto perlu memilih wakil yang bisa menutupi kekurangannya, mengingat bakal Calon lainnya akan menjadi rival pada pertarungan Pilkada Wali Kota Makassar tahun depan.

Sejumlah nama-nama yang santer diberitakan akan maju melawan petahana seperti, Rusdin Abdullah (Bendahara DPD Golkar Sulsel) Irman Yasin Limpo (Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel), Andi Rahmatika Dewi (Ketua NasDem Makassar sekaligis legislator DPRD Sulsel)

Syamsu Rizal (Wakil Wali Kota Makassar sekaligus Sekertaris DPD Demokrat Sulsel) Farouk M Betta (Ketua DPRD Kota Makassar juga menjabat Ketua DPD Golkar Makassar) dan Munafri (CEO PSM Makassar) diprediksi akan menyatukan kekuatan melawan petahana.

Kendati demikian, hasil analisis itu, kata Idris, dikembalikan kepada yang bersangkutan, karena dialah yang menentukan arah politik pada Pilkada Wali Kota tahun depan.

"Ini hanya analisis, namun yang menentukan pak Danny sendiri mau memilih pasangan yang cocok buat dirinya untuk kembali bertarung pada Pilwali nanti," tambahnya.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024