Makassar (Antara Sulsel) - Panitia penyelenggara Makassar "International Eight Festival and Forum" (F8) membuka pelatihan kepada warga yang ingin mengatur dan membuat sendiri akuarium lengkap atau "aquascape".

"Jika kita selalu melihat `aquascape` di hotel-hotel dan restoran atau tempat mewah lainnya, kita juga bisa mengajarkan itu kepada warga yang memang ingin belajar membuatnya," ujar anggota Makassar Aquascape Community (Maco), Udin Roy, Sabtu.

Ia bersama anggota komunitas lainnya telah difasilitasi oleh panitia penyelenggara dalam hal ini Dinas Pertanian dan Perikanan Makassar dengan menyiapkan tempat khusus agar para pengunjung bisa belajar langsung.

Dijelaskannya, "aquascape" adalah seni menata tanaman dan benda dalam kotak kaca seperti batu-batuan, terumbu karang atau koral maupun gambar lainnya.

"Jadi sepintas terlihat mirip aquarium. Bedanya, `aquascape` tidak hanya untuk memasukkan ikan. Tapi ada tambahan seni dalam menata ruang dalam kotak kaca," katanya.

Untuk membuat pemandangan dalam aquarium, biasanya dibutuhkan tanaman khusus. Umumnya dibagi ke dalam tiga kelompok. Tanaman untuk pemandangan depan, tengah dan belakang dengan tema beragam.

Udin mengatakan, seni "aquascape" mulai populer di Makassar sejak tahun 2010. Seni ini berasal dari Jepang.

Menurut dia, membuat satu tema "aquascape" butuh waktu berminggu-minggu.

"Harga satu `aquascape` biasanya ditentukan dengan tema dan banyaknya jenis tumbuhan dan hewan yang ada di dalam. Bahkan bisa sampai puluhan juta rupiah," kata Udin.

Meski tergolong baru, seni "aquascape" dari Makassar sudah diperhitungkan di dunia internasional. Saat kontes "aquascape" internasional. Salah satu "aquascepa" Udin yang mengangkat teman Batu Lohe berhasil berada di peringkat 51 dari seribu peserta seluruh dunia.     

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024