Mamuju (Antara Sulbar) - Kemiskinan di Provinsi Sulawesi Barat mencapai 10,70 persen dan akan berupaya diturunkan menjadi 9,06 persen pada tahun 2022.

"Angka kemiskinan di Sulbar mencapai 10,70 persen dan sesuai target rencana pembangunan jangka menengah daerah akan diturunkan menjadi 9.06 persen tahun 2022," kata Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulbar Junda Maulana di Mamuju, Rabu.

Ia mengatakan angka kemiskinan di Sulbar masih diatas angka rata rata kemiskinan nasional sehingga akan terus diturunkan pemerintah.

Menurut dia, dengan semangat transparansi penyelenggaraan pemerintahan, masyarakat dapat mengetahui substansi proses penyusunan sehingga dapat memberikan masukan guna perbaikan RPJMD Sulbar agar target peningkatan pembangunan dapat dicapai.

Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi Sulbar sampai ini berada pada tren positif dan diatas angka rata-rata nasional, yakni mencapai 5,01 persen, dan target pertumbuhan hingga masa akhir RPJMD ditahun 2022 mencapai sebesar 8,3 persen.

"Untuk indeks ketimpangan pendapatan (GINI RASIO) masih rendah dibandingkan angka rata-rata nasional sebesar 0,39 persen, dan target penurunan pada tahun 2022 adalah sebesar 0,32 persen," katanya.

Sementara, lanjutnya, untuk tingkat pengangguran terbuka pada angka 2, 98 persen di bulan Maret 2017, jauh di bawah angka rata-rata nasional sebesar 5,33 persen, dan target pada tahun 2022 sebesar 2,23 persen.

"Kemudian untuk infrastruktur dengan target tingkat kemantapan jalan provinsi tahun 2022 sebesar 95,20 persen dan indikator rasio elektrifikasi ditarget menjadi 96,00 persen, target RPJMD Sulbar tersebut akan disempurnakan disampaikan bersama DPRD Sulbar untuk ditetapkan menjadi peraturan daerah (Perda)," katanya.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024