Makassar (Antara Sulsel) - Dinas Pemuda dan Olahraga Sulawesi Selatan mengevaluasi para atlet dan pelatih terkait pencapaian kurang maksimal yang diraih kontingen Sulsel pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional 2017.
Kontingen Sulawesi Selatan pada Popnas XIV di Semarang, Jawa Tengah, 12-21 September 2017, harus puas menempati posisi 12 dengan perolehan empat medali emas, 10 perak, dan 15 perunggu.
"Tentunya kami akan melakukan evaluasi terhadap hasil ini. Posisi kita memang mengalami peningkatan dibandingkan pelaksanaan Popnas 2015 namun perolehan medali justru berkurang,"ujar Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel, Heri Sumiharto di Makassar, Jumat.
Ia menjelaskan, pencapaian yang diraih ini memang jauh dari target semula yakni menempati posisi tujuh di klasemen akhir Popnas 2017.
Dirinya tidak pungkiri jika kualitas atlet Sulsel dibandingkan dengan Pulau Jawa memang cukup berjarak. Kondisi itu terlihat dari sulitnya beberapa atlet untuk bisa bersaing dalam perebutan medali.
"Untuk persiapan kami dengan atlet di Pulau Jawa tentu tidak seimbang termasuk soal agenda pemusatan latihan mereka yang lebih panjang," jelasnya.
Faktor sarana dan prasarana yang kurang maksimal di Sulsel juga dinilai penyebab tidak maksimalnya penampilan atlet di Popnas 2017.
Selain itu, kata dia, faktor non teknis juga ikut berkontribusi besar bagi kontingen Sulsel di ajang olahraga pelajar terbesar di Indonesia tersebut.
"Kami di Popnas tidak memiliki wasit yang bisa membantu menilai secara fair play. Jadi faktor non teknis memang menjadi momok tersendiri bagi kami khususnya pada cabang bel diri seperti karate ataupun pencak silat,"ujarnya.
Mengenai kegagalan beberapa cabang olahraga unggulan untuk merebut medali seperti pencak silat ataupun renang, dirinya mengaku juga menjadi dasar untuk melakukan evaluasi terhadap pelatih dari cabang olaahraga tersebut.
"Evaluasi ini penting agar kita bisa lebih baik lagi kedepan.Kita juga akan fokus melakukan koordinasi dengan seluruh pihak terkait seperti KONI dan pengurus provinsi cabang olahraga agar bisa bersama-sama dalam pembinaan kedepan," sebutnya.
Kontingen Sulawesi Selatan pada Popnas XIV di Semarang, Jawa Tengah, 12-21 September 2017, harus puas menempati posisi 12 dengan perolehan empat medali emas, 10 perak, dan 15 perunggu.
"Tentunya kami akan melakukan evaluasi terhadap hasil ini. Posisi kita memang mengalami peningkatan dibandingkan pelaksanaan Popnas 2015 namun perolehan medali justru berkurang,"ujar Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel, Heri Sumiharto di Makassar, Jumat.
Ia menjelaskan, pencapaian yang diraih ini memang jauh dari target semula yakni menempati posisi tujuh di klasemen akhir Popnas 2017.
Dirinya tidak pungkiri jika kualitas atlet Sulsel dibandingkan dengan Pulau Jawa memang cukup berjarak. Kondisi itu terlihat dari sulitnya beberapa atlet untuk bisa bersaing dalam perebutan medali.
"Untuk persiapan kami dengan atlet di Pulau Jawa tentu tidak seimbang termasuk soal agenda pemusatan latihan mereka yang lebih panjang," jelasnya.
Faktor sarana dan prasarana yang kurang maksimal di Sulsel juga dinilai penyebab tidak maksimalnya penampilan atlet di Popnas 2017.
Selain itu, kata dia, faktor non teknis juga ikut berkontribusi besar bagi kontingen Sulsel di ajang olahraga pelajar terbesar di Indonesia tersebut.
"Kami di Popnas tidak memiliki wasit yang bisa membantu menilai secara fair play. Jadi faktor non teknis memang menjadi momok tersendiri bagi kami khususnya pada cabang bel diri seperti karate ataupun pencak silat,"ujarnya.
Mengenai kegagalan beberapa cabang olahraga unggulan untuk merebut medali seperti pencak silat ataupun renang, dirinya mengaku juga menjadi dasar untuk melakukan evaluasi terhadap pelatih dari cabang olaahraga tersebut.
"Evaluasi ini penting agar kita bisa lebih baik lagi kedepan.Kita juga akan fokus melakukan koordinasi dengan seluruh pihak terkait seperti KONI dan pengurus provinsi cabang olahraga agar bisa bersama-sama dalam pembinaan kedepan," sebutnya.