Gorontalo (Antara Sulsel) - Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Gorontalo bekerja sama dengan seluruh kepala daerah di provinsi setempat dalam pembinaan dan pelatihan calon anggota Polri.
Kepala Biro SDM Polda Gorontalo AKBP Defrian Donimando, Kamis, mengatakan, tujuan kerja sama pembinaan dan pelatihan tersebut dalam rangka penyediaan peserta didik calon anggota Polri yang unggul dan kompetitif melalui kegiatan pra tes.
"Ada kebijakan pengalihan kuota calon anggota Polri dari Polda besar ke daerah pengembangan, tentu ini merupakan kesempatan bagi Gorontalo untuk menambah kuota, apalagi dari kondisi yang ada jumlah personel Polri di daerah Gorontalo masih kurang," ungkapnya.
Selain itu, kata Defrian, kerja sama tersebut nantinya akan membuka peluang bagi putra-putri daerah yang ingin menjadi polisi.
"Oleh karena itu dengan adanya program pembinaan dan latihan yang kita siapkan nantinya dapat memberikan bimbingan kemampuan bagi putra daerah dalam mempersiapkan diri mengikuti seleksi penerimaan anggota Polri," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa materi yang akan diberikan dalam pembinaan latihan tersebut antara lain penelitian administrasi, bimbingan kesehatan, bimbingan jasmani, bimbingan psikologi dan juga mimbingan akademik.
"Sasaran pembinaan yaitu para pelajar SMA kelas dua dan tiga atau yang sederajat yang berminat mengikuti seleksi calon anggota Polri tahun 2018, selain itu juga para alumni lulusan SMA atau yang sederajad yang telah lulus maksimal dua tahun dan masih berminat mendaftar menjadi anggota Polri," ungkapnya.
Untuk mekanismenya yaitu meliputi tes awal penentuan calon peserta yang meliputi tinggi badan, tes buta warna, tes anthropometri
Selanjutnya pembekalan, pemeriksaan kesehatan awal, evaluasi hasil pra tes dan mulai Januari 2018, dilanjutkan pemeriksaan dalam dan pelatihan jasmani, psikologi serta akademik.
Kepala Bagian Pengendalian Personel Biro SDM Polda Gorontalo AKBP Dedi Dewanto mengatakan bahwa kegiatan pembinaan dan pelatihan tersebut nantinya mendapat dukungan dana dari pemerintah daerah masing-masing dimana para calon siswa tersebut berasal.
"Para kepala daerah se-Provinsi Gorontalo sangat mendukung dengan kegiatan ini, artinya mereka turut andil dalam mempersiapkan putra-putri daerahnya masing-masing untuk dibina dan dilatih untuk disiapkan dalam seleksi rekruitmen Bintara Polri nantinya, dan sudah mengalokasi anggaran untuk kegiatan ini," jelasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Wahyu Tri cahyono menambahkan bahwa kerjasama itu dilakukan dalam rangka penyediaan peserta didik calon anggota Polri yang unggul dan kompetitif.
"Biro SDM mempersiapkan tim untuk memberikan pembinaan dan pelatihan bagi para siswa yang berminat menjadi Bintara Polri, dengan demikian saat nanti tiba waktunya seleksi," ucapnya.
Namun yang perlu diingat kata Wahyu, pembinaan dan pelatihan tersebut tidak ada hubungannya dengan proses seleksi yang sebenarnya, artinya mereka yang ikut bukan jaminan lulus karena akan tetap dilakukan tes sesuai tahapan seleksi.
Kepala Biro SDM Polda Gorontalo AKBP Defrian Donimando, Kamis, mengatakan, tujuan kerja sama pembinaan dan pelatihan tersebut dalam rangka penyediaan peserta didik calon anggota Polri yang unggul dan kompetitif melalui kegiatan pra tes.
"Ada kebijakan pengalihan kuota calon anggota Polri dari Polda besar ke daerah pengembangan, tentu ini merupakan kesempatan bagi Gorontalo untuk menambah kuota, apalagi dari kondisi yang ada jumlah personel Polri di daerah Gorontalo masih kurang," ungkapnya.
Selain itu, kata Defrian, kerja sama tersebut nantinya akan membuka peluang bagi putra-putri daerah yang ingin menjadi polisi.
"Oleh karena itu dengan adanya program pembinaan dan latihan yang kita siapkan nantinya dapat memberikan bimbingan kemampuan bagi putra daerah dalam mempersiapkan diri mengikuti seleksi penerimaan anggota Polri," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa materi yang akan diberikan dalam pembinaan latihan tersebut antara lain penelitian administrasi, bimbingan kesehatan, bimbingan jasmani, bimbingan psikologi dan juga mimbingan akademik.
"Sasaran pembinaan yaitu para pelajar SMA kelas dua dan tiga atau yang sederajat yang berminat mengikuti seleksi calon anggota Polri tahun 2018, selain itu juga para alumni lulusan SMA atau yang sederajad yang telah lulus maksimal dua tahun dan masih berminat mendaftar menjadi anggota Polri," ungkapnya.
Untuk mekanismenya yaitu meliputi tes awal penentuan calon peserta yang meliputi tinggi badan, tes buta warna, tes anthropometri
Selanjutnya pembekalan, pemeriksaan kesehatan awal, evaluasi hasil pra tes dan mulai Januari 2018, dilanjutkan pemeriksaan dalam dan pelatihan jasmani, psikologi serta akademik.
Kepala Bagian Pengendalian Personel Biro SDM Polda Gorontalo AKBP Dedi Dewanto mengatakan bahwa kegiatan pembinaan dan pelatihan tersebut nantinya mendapat dukungan dana dari pemerintah daerah masing-masing dimana para calon siswa tersebut berasal.
"Para kepala daerah se-Provinsi Gorontalo sangat mendukung dengan kegiatan ini, artinya mereka turut andil dalam mempersiapkan putra-putri daerahnya masing-masing untuk dibina dan dilatih untuk disiapkan dalam seleksi rekruitmen Bintara Polri nantinya, dan sudah mengalokasi anggaran untuk kegiatan ini," jelasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Wahyu Tri cahyono menambahkan bahwa kerjasama itu dilakukan dalam rangka penyediaan peserta didik calon anggota Polri yang unggul dan kompetitif.
"Biro SDM mempersiapkan tim untuk memberikan pembinaan dan pelatihan bagi para siswa yang berminat menjadi Bintara Polri, dengan demikian saat nanti tiba waktunya seleksi," ucapnya.
Namun yang perlu diingat kata Wahyu, pembinaan dan pelatihan tersebut tidak ada hubungannya dengan proses seleksi yang sebenarnya, artinya mereka yang ikut bukan jaminan lulus karena akan tetap dilakukan tes sesuai tahapan seleksi.