Makassar (Antara Sulsel) - Sektor kelistrikan menjadi penyumbang investasi terbesar di Sulawesi Selatan (Sulsel) pada triwulan III tahun 2017.

"Banyak pembangkit listrik yang dibangun, selain Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), juga ada yang menggunakan kincir angin," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Sulsel AM Yamin di Makassar, Rabu.

Berdasarkan data yang dilansir Dinas PMPTSP investasi di sektor listrik gas dan air pada triwulan III 2017 mencapai Rp681 miliar dari total investasi Rp1,6 triliun atau 42,56 persen.

"Penanaman modal asing mendominasi sektor ini, dengan nilai Rp651 miliar," jelas dia.

Selain sektor listrik, gas dan air, investasi Sulsel juga ditopang dari sektor pertambangan, perumahan, industri makanan dan minuman serta industri kimia dasar.

"Khusus PMA, ada tiga negara yang berkontribusi besar yaitu Singapura, Kanada dan Inggris," tambahnya.

Nilai investasi Sulsel di triwulan III 2017 ini jauh lebih kecil dibandingkan nilai investasi triwulan pertama dan kedua, yang masing-masing sebesar Rp2,93 triliun dan Rp4,64 triliun.

AM Yamin menjelaskan hingga triwulan III total akumulasi nilai investasi Sulsel mencapai Rp9,2 triliun.

"Ini telah melampaui target RPJMD 2017 Rp9 triliun atau sebesar 100,2 persen," kata dia.

Pihaknya yakin akhir tahun ini investasi akan meningkat karena adanya pengeluaran pemerintah dan swasta. Serta melihat tren pertumbuhan ekonomi di Sulsel.

"Di triwulan empat, kita berharap bisa mencatat target yang lebih besar lagi sampai di atas Rp10 triliun," pungkasnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024