Makassar (Antara Sulsel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan membangun koordinasi dengan BPBD kabupaten/kota untuk mengantisipasi datangnya musim hujan dan kondisi cuaca ekstrim yang mungkin terjadi.

"Tanggal 6 dan 7 (November) mendatang, kami akan mengundang BPBD dari 24 kabupaten/kota untuk membicarakan berbagai persiapan yang dibutuhkan untuk mengantisipasi cuaca ekstrim," kata Kepala BPBD Sulsel Syamsibar yang dihubungi di Makassar, Jumat.

Ia mengatakan dari 24 kabupaten/kota di Sulsel hampir semuanya memiliki indeks resiko yang tinggi, khususnya untuk empat jenis bencana yaitu banjir, longsor, angin puting beliung, dan abrasi.

Pihaknya, lanjut dia, tidak berani secara gegabah mengatakan suatu daerah tidak rawan bencana, sebaliknya seluruh kabupaten/kota di Sulsel harus waspada.

"Untuk memprediksi titik-titik rawan di tiap kabupaten/kota, kita menunggu laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika," jelasnya.

Secara umum, kata dia, untuk mengantisipasi dan menanggulangi bencana, pihaknya telah menyiapkan berbagai unsur, termasuk relawan dan kekuatan eksternal yang dapat dikoordinasikan untuk menghadapi bencana.

"Di seluruh kelurahan yang ada di Makassar, misalnya, sudah ada satgas gabungan yang dibentuk untuk mengantisipasi jika bencana terjadi," ujarnya.

Di tingkat provinsi, lanjutnya, pihaknya berperan untuk mengawal dan mendukung upaya antisipasi dan penanggulangan bencana oleh BPBD kabupaten/kota.

Sementara, BMKG Wilayah IV Makassar memperkirakan musim peralihan atau pancaroba sudah mulai awal bulan ini. Di mana musim penghujan akan berlangsung bulan Desember.

Prakirawan BMKG Nur Asia Utami menyebutkan khusus wilayah Sulsel bagian utara seperti Luwu Raya dan Tana Toraja telah lebih dahulu memasuki musim hujan.

"Bulan ini masih masuk peralihan. Jadi masih transisi kadang ada hujan kadang pula terik matahari. Kalau daerah Utara sudah lebih dahulu," katanya.

Terkait antisipasi cuaca ekstrem, BMGK terus melakukan koordinasi dengan pihak BPBD. Jika sewaktu-waktu terjadi anomali cuaca di daerah. Puncak musim penghujan sendiri diperkirakan terjadi sekitar pergantian tahun sampai bulan Maret.

"Kita terus update informasi cuaca ke BPBD," pungkasnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024