Makassar (Antara Sulsel) - Kru film Wage Rudolf Supratman "Wage" bertandang ke rumah jabatan Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal untuk meminta dukungan terkait film yang mengangkat kisah dari pencipta lagu Indoonesia Raya itu.
"Film ini mengangkat kisah tentang pencipta lagu Indonesia Raya Wage Rudolf Supratman. Seberapa banyak orang sih yang mengenal kehidupannya, nah inilah kenapa kita membuat filmnya," ujar Sutradara John de Rantau saat berbincang dengan Wawali Makassar Syamsu Rizal di Makassar, Minggu.
Dalam perbincangan santai itu, mereka lebih banyak membahas mengenai kehidupan WR Supratman berdasarkan hasil riset panjang yang dilakukannya sekitar tujuh tahun sebelum membuat film tersebut.
"Kita lakukan riset dulu sebelum membuat film ini dan risetnya cukup lama kita lakukannya sekitar tujuh tahun," katanya.
Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal mengatakan, sosok WR Supratman memang dikenal luas oleh rakyat Indonesia, namun apakah ada yang mengenal bagaimana sosok dan kisah hidupnya, itu pun masih menjadi tanda tanya besar.
Karenanya, dirinya sangat mengapresiasi film Wage tersebut karena bisa lebih mengenalkan sosok pencipta lagu Indonesia Raya itu kepada seluruh rakyat Indonesia terkhusus bagi generasi muda yang sekarang lebih familiar dengan dunia barat.
"Wage pemuda usia 22 tahun, mampu melukiskan kecintaannya kepada negeri melalui karyanya lagu Indonesia Raya, tidak harus dengan angkat senjata, melalui pena karya dan musik, kecintaan terhadap negeri juga dapat diwujudkan," ujarnya.
Dalam konteks pemerintahan, kata dia, perfilman menjadi salah satu bagian dari kebangkitan ekonomi kreatif dan bahkan menjadi salah satu sarana positif yang dapat diterima baik oleh masyarakat.
Deng Ical pun menambahkan harapannya agar film Wage dapat memberikan warna yang berbeda dalam dunia perfilman, sehingga masyarakat lebih mengenal sejarah, dapat menumbuhkan kembali semangat cinta tanah air, dan juga semangat bersatu sebagai satu bangsa.
Diketahui, film Wage yang disutradarai John de Rantau dan rumah produksi Opshid Media UIR akan mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 9 November 2017.
"Film ini mengangkat kisah tentang pencipta lagu Indonesia Raya Wage Rudolf Supratman. Seberapa banyak orang sih yang mengenal kehidupannya, nah inilah kenapa kita membuat filmnya," ujar Sutradara John de Rantau saat berbincang dengan Wawali Makassar Syamsu Rizal di Makassar, Minggu.
Dalam perbincangan santai itu, mereka lebih banyak membahas mengenai kehidupan WR Supratman berdasarkan hasil riset panjang yang dilakukannya sekitar tujuh tahun sebelum membuat film tersebut.
"Kita lakukan riset dulu sebelum membuat film ini dan risetnya cukup lama kita lakukannya sekitar tujuh tahun," katanya.
Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal mengatakan, sosok WR Supratman memang dikenal luas oleh rakyat Indonesia, namun apakah ada yang mengenal bagaimana sosok dan kisah hidupnya, itu pun masih menjadi tanda tanya besar.
Karenanya, dirinya sangat mengapresiasi film Wage tersebut karena bisa lebih mengenalkan sosok pencipta lagu Indonesia Raya itu kepada seluruh rakyat Indonesia terkhusus bagi generasi muda yang sekarang lebih familiar dengan dunia barat.
"Wage pemuda usia 22 tahun, mampu melukiskan kecintaannya kepada negeri melalui karyanya lagu Indonesia Raya, tidak harus dengan angkat senjata, melalui pena karya dan musik, kecintaan terhadap negeri juga dapat diwujudkan," ujarnya.
Dalam konteks pemerintahan, kata dia, perfilman menjadi salah satu bagian dari kebangkitan ekonomi kreatif dan bahkan menjadi salah satu sarana positif yang dapat diterima baik oleh masyarakat.
Deng Ical pun menambahkan harapannya agar film Wage dapat memberikan warna yang berbeda dalam dunia perfilman, sehingga masyarakat lebih mengenal sejarah, dapat menumbuhkan kembali semangat cinta tanah air, dan juga semangat bersatu sebagai satu bangsa.
Diketahui, film Wage yang disutradarai John de Rantau dan rumah produksi Opshid Media UIR akan mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 9 November 2017.