Sungguminasa (Antara Sulsel) - Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan sosial kepada 12.538 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Penyerahan bantuan sosial ini dilakukan langsung oleh Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Kemensos, Harapan L Gaol didampingi Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan, Mappasomba di Lapangan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Gowa, Kamis.
"Penyerahan bantuan sosial berupa penyaluran bantuan sosial non tunai untuk program keluarga harapan ini dimaksudkan bisa membantu masyarakat dalam mengentaskan kemiskinannya," ujarnya.
Harapan L Gaol menjelaskan, PKH sudah berhasil menurunkan presentase kemiskinan secara nasional dan nantinya diharapkan PKH dapat memutus siklus kemiskinan pada KPM penerima PKH.
Kementrian Sosial sendiri berharap peserta PKH juga mendapatkan program bantuan sosial lainnya seperti Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Sehat.
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Usaha Ekonomi Produktif, Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu), maupun Program Subsidi Energi agar mereka terentas dari kemiskinan.
"Semua jenis bantuan ini telah dirancang dan disusun sedemikian rumah agar masyarakat prasejahtera yang mendapatkannya bisa terbantu dan tentunya keluar dari kemiskinan," jelasnya.
Koordinator Panitia Pelaksana Kegiatan, M Syafei Nasution mengatakan, kegiatan PKH di Sulsel telah dilaksanakan sejak tahun 2010 yang mencakup Kabupaten Gowa, Bone dan Makassar, pemilihan Gowa sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan sudah tepat karena Gowa merupakan pioner penerima bantuan PKH di Sulsel.
"Keluarga Penerima Manfaat di Gowa tahun 2017 sebanhak 12.583 KPM dengan nilai bantuan Rp23.696.820.000,- dan direncanakan pada tahun 2018 akan ada penambahan sebanyak 5.893 KPM dan hari ini dihadirkan 350 KPM yang berasal dari Kecamatan Tinggi Moncong yang merupakan tahap keempat," jelas Syafei.
Penyerahan bantuan sosial ini dilakukan langsung oleh Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Kemensos, Harapan L Gaol didampingi Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan, Mappasomba di Lapangan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Gowa, Kamis.
"Penyerahan bantuan sosial berupa penyaluran bantuan sosial non tunai untuk program keluarga harapan ini dimaksudkan bisa membantu masyarakat dalam mengentaskan kemiskinannya," ujarnya.
Harapan L Gaol menjelaskan, PKH sudah berhasil menurunkan presentase kemiskinan secara nasional dan nantinya diharapkan PKH dapat memutus siklus kemiskinan pada KPM penerima PKH.
Kementrian Sosial sendiri berharap peserta PKH juga mendapatkan program bantuan sosial lainnya seperti Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Sehat.
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Usaha Ekonomi Produktif, Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu), maupun Program Subsidi Energi agar mereka terentas dari kemiskinan.
"Semua jenis bantuan ini telah dirancang dan disusun sedemikian rumah agar masyarakat prasejahtera yang mendapatkannya bisa terbantu dan tentunya keluar dari kemiskinan," jelasnya.
Koordinator Panitia Pelaksana Kegiatan, M Syafei Nasution mengatakan, kegiatan PKH di Sulsel telah dilaksanakan sejak tahun 2010 yang mencakup Kabupaten Gowa, Bone dan Makassar, pemilihan Gowa sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan sudah tepat karena Gowa merupakan pioner penerima bantuan PKH di Sulsel.
"Keluarga Penerima Manfaat di Gowa tahun 2017 sebanhak 12.583 KPM dengan nilai bantuan Rp23.696.820.000,- dan direncanakan pada tahun 2018 akan ada penambahan sebanyak 5.893 KPM dan hari ini dihadirkan 350 KPM yang berasal dari Kecamatan Tinggi Moncong yang merupakan tahap keempat," jelas Syafei.