Makassar (Antara Sulsel) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor provinsi Sulawesi Selatan kembali mengalami penurunan pada Oktober 2017 sebesar 1,79 juta dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan bulan sebelumnya.

"Berdasarkan pendataan, nilai impor untuk bulan September ini tercatat 92,29 juta dolar AS atau lebih kecil lagi dari bulan September," ujar Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam di Makassar, Minggu.

Ia menyebut, pada periode September 2017, angka transaksi tercatat sebesar 94,08 juta dolar AS atau terjadi penurunan sekitar 1,90 persen pada Oktober.

Nursam mengatakan, turunnya nilai impor pastinya menjadi hal yang baik, apalagi jika dibarengi dengan peningkatan nilai ekspor komoditi unggulan provinsi ini.

Impor yang paling besar nilainya terjadi pada komoditas gandum-ganduman dengan nilai transaksi sebesar 20,81 juta dolar AS atau menyumbang 22,55 persen secara keseluruhan dari komoditas.

Di urutan dua, ada impor untuk bahan bakar mineral dengan nilai sebesar 19,43 juta dolar AS atau sekitar 21,06 persen, dan komoditas mesin atau peralatan listrik dengan nilai transaksi 17,16 juta dolar AS atau 18,59 persen.

Untuk dua komoditas impor lainnya yang berada pada urutan empat dan lima terbesar yakni gula dan kembang gula dengan nilai 14,07 juta dolar atau 15,24 persen serta ampas/sisa industri makanan dengan nilai sebesar 9,25 juta dolar AS atau 10,03 persen dari total keseluruhan impor Sulsel.

"Semua komoditas ini, nilainya tidak ada yang mencolok, karena perbedaan nilai transaksinya tidak terlampau besar. Semunya hampir sama nilainya mulai dari kisaran 15 hingga 22 juta dolar," jelasnya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024