Luwu Timur (Antara Sulsel) - PT Mars Symbioscience Indonesia dengan komitmennya berhasil melahirkan 103 kakao jenis baru yang dinilai lebih kuat, aman dan dapat berproduksi lebih besar.

Tim Peneliti PT Mars, Syawaluddin di Luwu Timur, Senin,mengatakan ratusan kakao jenis baru itu didapatkan melalui persilangan 45 ribu pohon baru yang kini telah tumbuh subur di area PT Mars di kabupaten tersebut.

"Sejak Desember 2016, kami berhasil menemukans ebanyak 103 kakao generasi baru dan akan diuji lokasi di beberapa tempat untuk melihat mana yang paling potensial untuk dikembangkan secara massal kedepan," katanya.

Ia menjelaskan, untuk uji coba penanamannya sudah dilakukan di Luwu Timur dan beberapa daerah yang lain. Keputusan menanam di daearah yang lain dengan kondisi cuaca ektsrim dan tidak mudah diprediksi untuk melihat kekuatan dari kakao generasi baru itu untuk bisa dikembangkan lebih jauh.

Untuk ratusan kakao generasi baru itu, kata dia, memang masih perlu pengujian lebih jauh sebelum ditanam secara massal. Apalagi pihaknya ingin melihat kakao jenis mana saja yang bisa bertahan di suatu daerah yang berbeda sehingga bisa diantisipasi.

Menurut dia, ratusan kakao jenis baru itu merupakan hasil penelitian dari sejak 2014 hingga saat ini.

Dan dari 103 kakao jenis baru itu, kata dia, akan diuji coba hingga 10 tahun. Artinya jika berdasarkan tahun ditemukan sejak 2014, maka baru akan bisa diketahui hasilnya apakah layak ditanam atau tidak pada 2024.

"Setelah itu, kita uji coba lagi dilahan yang kita miliki. Uji lokasi di beberapa daerah untuk melihat kemampuannya di beragam iklim. Apalagi takutnya kita jika ternyata hanya disini sukses namun di tempat lain justru tidak maksimal," ujarnya.

Mengenai upaya untuk menciptakan kakao jenis baru lagi kedepan, dirinya mengaku tetap akan berkembang meski untuk fokusnya saat ini yakni melihat potensi kakao yang ada untuk bisa ditanam diberbagai daerah secara massal.

"Jika kemudian kakao jenis baru ini sesuai harapan maka kami akan segera menginfomasikan ke cocoa doctor untuk dilanjutkan ke para petani bahwa ada jenis baru yang lebih kuat, tahan cuaca, dan dapat berproduksi lebih banyak," sebutnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024