Makassar (Antara Sulsel) - Bakal calon Wali Kota Makassar Syamsu Rizal yang juga Wakil Wali Kota Makassar itu optimistis bersama pasangannya Iqbal Djalil mendapatkan partai politik untuk dijadikan kendaraan bertarung dalam pemilihan kepala daerah serentak 2018.

"Sampai hari ini kita masih terus berupaya dan menjalin komunikasi dengan pengurus serta petinggi partai politik dan kami yakin akan maju di pilwalkot," kata Deng Ical--sapaan akrab Syamsu Rizal--di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.

Ia yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Selatan itu masih mengupayakan berharap besar dari partainya untuk mendapatkan surat keputusan rekomendasi tersebut.

Partai Demokrat sendiri di DPRD Makassar telah mengontrol 7-50 kursi secara keseluruhan dan Demokrat menjadi peraih terbanyak kedua setelah Partai Golkar dengan delapan kursinya.

Deng Ical mengaku semua kemungkinan masih bisa terjadi karena hingga hari ini pun belum ada surat keputusan rekomendasi yang dikeluarkan partainya untuk mendukung siapa di Pemilihan Wali Kota Makassar 2018 tersebut, meskipun DPC Demokrat Makassar sudah umumkan rekomendasi akan didapatkan rivalnya Danny Pomanto-Indira Mulyasari Paramastuti.

"Masih sangat dinamis, belum ada keputusan dan semua masih punya kemungkinan. Yang jelas, kita tetap berupaya keras agar bisa mendapatkan rekomendasinya," katanya.

Sebelumnya, kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Makassar Iqbal Djalil menegaskan, maju pada Pilkada Makassar pada 2018 bersaing dengan petahana Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.

Ia mengatakan, majunya dirinya pada kontestasi pemilihan kepala daerah serentak pada tahun 2018 itu adalah untuk menjaga tradisi partainya dengan mengusung kader tanpa harus jadi penonton.

Politisi PKS ini mengaku jika partainya tidak ingin hanya menjadi penonton pada pilkada 2018 itu dan memutuskan maju berpasangan dengan petahana Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal.

"Ini untuk menjaga marwah partai dan tradisi, kita tidak ingin hanya jadi penonton saja karena sebelum-sebelumnya selalu ada kader yang diusung," katanya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024