Makassar (Antara Sulsel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan mengerahkan segala sumber daya yang dimiliki sebagai bagian antisipasi bencana alam di wilayah tersebut.

Kepala BPBD Sulsel Syamsibar yang dihubungi di Makassar, Selasa, mengatakan pihaknya juga tengah fokus memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak agar bisa lebih solid dalam penanganan dan antisipasi bencana alam.

"Selain melakukan koordinasi, kita juga telah membangun posko di daerah yang terkena bencana tentu dengan koordinasi kepala daerah dan BPBD kabupten, pengiriman logistik termasuk para relawan dan kekuatan eksternal yang ada," ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk daerah yang baru saja terjadi bencana alam yankin di Kabupaten Toraja berupa tanah longsor.

Pihaknya juga telah melakukan berbagai keperluan sesuai protap yang selama ini juga telah dijalankan pihaknya dalam penanganan dan penanggulangan bencana alam di daerah tersebut.

Menurut dia, disetiap daerah itu memang sudah BPBD kabupaten/kota, SAR, PMI, dinas sosial yang fungsinya juga sebagai ujung tombak dalam penanggulangan bencana.

"Untuk di daerah, tentu yang menjadi ujung tombak yakni kepala daerah masing-masing. Namun kami juga terus melakukan berbagai upaya dan koordinasi untuk lebih memaksimalkan kinerja di lapangan," ujarnya.

Sebelumnya, BPBD Sulsel telah mengumpulkan membangun koordinasi dengan BPBD di 24 kabupaten/kota untuk mengantisipasi datangnya musim hujan dan kondisi cuaca ekstrim yang mungkin terjadi.

Dari 24 kabupaten/kota di Sulsel, hampir semuanya memiliki indeks resiko yang tinggi, khususnya untuk empat jenis bencana yaitu banjir, longsor, angin puting beliung, dan abrasi.

Pihaknya, lanjut dia, tidak berani secara gegabah mengatakan suatu daerah tidak rawan bencana, sebaliknya seluruh kabupaten/kota di Sulsel harus waspada.

"Untuk memprediksi titik-titik rawan di tiap kabupaten/kota, kita menunggu laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika," jelasnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024