Makassar (Antara Sulsel) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulawesi Selatan menitipkan sementara 16 ekor satwa dilindungi hasil operasi di Gowa Discovery Park (GDP), kompleks Benteng Somba Opu, Makassar, Sulawesi Selatan.

"Penangkapan satwa dilindungi ini hasil dari pengembangan informasi masyarakat dan media sosial sehingga dilakukan operasi tim gabungan selama November-Desember 2017," kata Kepala Bidang Teknis BBKSDA Sulsel, Suprianto, Selasa.

Dari jumlah itu, lanjut dia merinci, sebanyak tujuh ekor burung Kasturi Kepala Hitam, dua ekor Kakatua Besar Jambul Kuning, satu ekor Kakatua Orange, lima ekor Nuri Ornet dan satu ekor Kanguru Tanah Irian.

Menurut dia, GDP merupakan salah satu tempat laik sekaligus lembaga konservasi satwa dilindungi, meski diketahui lokasi tersebut adalah dikomersilkan menjadi tempat rekreasi keluarga menggabungkan permandian dan penangkaran satwa dilindungi.

Penitipan 16 satwa dilindungi di tempat itu, kata Suprianto, dianggap layak karena mempunyai fasilitas penunjang untuk mendukung kesembuhan satwa ini untuk nantinya dilepasliarkan ke habitat aslinya.

"Sampai satwa ini sembuh dan sehat kembali akan kami lepaskan ke tempat asalnya. Sementara ini kita titipkan dulu, karena balai tidak punya tempat khusus, lagipula tempat ini sangat sesuai," papar dia.

Saat disinggung apakah nantinya bila satwa ini yang akan dirawat selanjutnya pulih bisa dimiliki GDP, dirinya menegaskan kembali, semua satwa dilindungi tersebut dikembalikan ke habitatnya.

Sementara Kepala Balai Gakkum KLHK wilayah Sulawesi, Muhammad Nur pada kesempatan itu menegaskan, satwa tersebut hasil operasi tim gabungan di beberapa titik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

"Operasi ini berdasarkan informasi dari Media Sosial, nah dari situ tim gabungan BBKSDA melakukan operasi, selanjutnya terindentifikasi masuk dalam kategori satwa dilindungi," ungkap dia.

Meski demikian, pihaknya masih melakukan penyidikan dan pengembangan atas penangkapan pemilik satwa itu untuk dijadikan calon tersangka. Bila proses hukum selesai maka seluruh satwa ini akan dilepasliarkan ke habitatnya.

"Nanti kita lihat, sebab masih ada spesies yang butuh perawatan khusus, sementara spesies ada akan dilepaskan ke habitat aslinya," ucap dia kepada wartawan usai menyerahkan satwa itu ke pihak GDP.

Manajemen GDP Rosidah Tayep dalam kesempatan itu mengemukakan pihaknya siap menampung dan merawat satwa-satwa ini sampai kondisinya pulih kembali.

Dirinya menyatakan seluruh satwa yang ada di lokasinya telah mempunyai izin dari Kementerian terkait sehingga di eksploitasi untuk tujuan komersil.

"Kami punya izin resmi serta seluruh satwa yang ada disini legal. Kalaupun nantinya satwa-satwa yang dititipkan sudah pulih dan ada kebijakan agar hewan ini berkembangbiak disini, kami pun siap mengurusnya," tutur dia.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024