Makassar (Antaranews Sulsel) - Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof Dr Hj Masrurah Mokhtar MA mempertegas status kampus itu sebagai gudang dai atau penceramah dengan berbagai kegiatan dan pendidikan keagamaan yang dilakukan secara rutin.

Prof Dr Masrurah Mokhtar di Makassar, Kamis, mengatakan komitmen UMI begitu tinggi sebagai lembaga pendidikan dan lembaga dakwah karena merupakan kewajiban yang telah digariskan Allah dalam QS Ali Imran ayat 105.

"Untuk itu pimpinan UMI harus mengambil peran dakwah ini, apalagi masyarakat sudah tahu bahwa UMI sebagai gudangnya para da`i atau penceramah," katanya saat membuka sekaligus memberikan materi pada acara pelatihan khatib, imam rawatib dan ceramah di Kampus 2 UMI Makassar hari ini.

Dirinya juga menjelaskan jika sudah mulai berdakwah sejak tahun 1997. Ia belajar ceramah secara otodidak, dan alhamdulillah masih terus berdakwah sampai sekarang.

"Untuk itu kepada seluruh peserta agar memamfaatkan peluang pelatihan ini untuk meraih ilmu dan keterampilan dalam berceramah atau berdakwah," harapnya.

Namun Rektor UMI alumni pelatihan Kepemimpinan di Australia ini mengingatkan agar berhati-hati dalam melaksanakan dakwah. Sebab jangan sampai apa yang didakwahkan, tidak dapat dilaksanakan. Al-Qur`an menegur orang yang demikian itu (Kabura maktan indallaahi antakuulu maa laa taf aluin.

"Artinya Allah tidak menyukai orang yang menyuruh orang lain berbuat baik, tetapi ia sendiri tidak melakukannya," ujar dia.

Ketua LPDKI UMI, Dr HM Ishaq Shamad, M.A, menyatakan kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari amanah Ketua Yayasan Wakaf UMI agar semua pimpinan di UMI wajib pandai khutbah atau ceramah, termasuk menjadi imam rawatib.

Selain itu, LPDKI UMI sebagai salah satu lembaga perpanjangan tangan Rektor UMI dalam melaksanakan visi UMI sebagai lembaga pendidikan dan lembaga dakwah," jelasnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024