Bulukumba (Antaranews Sulsel) - Pemerintah Kabupaten Bulukumba melalui Radio Suara Panrita Lopi (SPL) menggelar Talkshow Interaktif akhir tahun dengan momentum peringatan Hari Ibu.

Talkshow yang dilaksanakan di pelataran Kantor Dinas Komunikasi Informatika pada Kamis malam (28/12) tersebut menghadirkan Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto, Wakil Ketua TP PKK Siti Isniyah dan Kadis Pemberdayaan Perempuan Hj Darmawati.

Talkshow secara live dengan dipandu oleh host Radio SPL Saiful Alif Subarka dan Whyna juga dihadiri oleh anggota Bhayangkari dan Persit Chandra Kirana serta sejumlah elemen lainnya.

Sebelum memberikan penjelasan, Tomy Satria terlebih dahulu menyanyikan lagu ibu milik penyanyi legendaris Iwan Fals.

Ia nampak menghayati lagu tersebut dari bait ke bait.

Ia mengatakan, dirinya bukan orang yang beruntung karena ibu kandungnya sudah meninggal sejak masih di bangku SMA sehingga Tomy mengaku saat ini tidak bisa membalas jasa ibunya.

"Saya tidak seberuntung sahabat-sahabat yang hari ini masih memiliki ibu. Namun capaian saya hari ini menjadi Wakil Bupati tidak lepas dari peran ibu saya saat masih hidup," ujarnya.

Lebih lanjut, Tomy mengatakan ingin membagi inspirasi, ia dan enam orang bersaudara, ayahnya seorang petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga.

Tetapi komitmen orang tuanya menghabiskan apa yang mereka punya, demi pemenuhan gizi serta menyekolahkan anaknya dan apa yang diraihnya sekarang, tidak terlepas peran dari ibunya.

Tomy mengaku banyak inspirasi yang dia dapatkan, seperti bagaimana menempatkan seorang perempuan dalam kehidupan sehari sehari.

"Banyak yang menyebut area perempuan hanya berada pada sumur, dapur dan kasur, padahal seorang perempuan tidak harus seperti itu, perempuan harus mampu berada pada bidang yang dilakukan laki laki, termasuk menjadi seorang ilmuan, politikus atau aktivis dan wanita karir,” kata Tomy.

Sementara itu Siti Isniyah menyampaikan kalau Hari Ibu sesungguhnya punya makna lebih besar, bukan hanya kaum ibu, tapi semua kaum perempuan.

Selain itu Isniyah lebih banyak menyampaikan peran PKK dalam pembinaan kaum perempuan, termasuk memaparkan sejarah lahirnya Hari Ibu pada 22 Desember 1928 sebagai apresiasi perjuangan pergerakan kaum perempuan dalam merebut kemerdekaan.

"Anak anak kita sekarang mendapat orang tua baru yaitu gadget, itu karena perkembangah zaman, sehingga seorang ibu harus mampu menjadi orang tua yang bijak dengan tetap memberi perhatian kepada anaknya,” harap Isniyah.

Ditambahkan, dirinya merasa bersyukur mendapat suami yang baik karena mendukung dirinya, baik sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai wanita karier.

Narasumber lainnya Hj Darmawati menyampaikan, program kerjanya selama tahun 2017 dan terkait pelaksanaan hari ibu tahun ini, berbagai kegiatan telah dilaksanakan, dan ada yang beda pada peringatan tahun ini, yaitu menghadirkan anak panti asuhan pada puncak acara, sekaligus mereka menyampaikan kalau keberadaan mereka di panti, bukan atas kehendaknya tetapi karena tuntutan ekonomi.

"Bahkan, tadi siang anak panti dengan polos bercerita mereka juga rindu akan seorang ibu, tetapi karena kondisinya tidak memungkinkan, sehingga mereka harus terpisah dari ibu mereka," tutur Darmawati.

Pewarta :
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024