Makassar (Antaranews Sulsel) - Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) menjalin kerjasama dengan Singapore Polytechnic dengan mengirim tujuh dosen dalam program "5-Day CDIO"(Conceiving-Designing-Implementing-Operating) yang dikemas dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat di Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, 20-24 Januari 2018.

Para dosen itu masing-masing Andi Abdul Azis Ishak, SE MCom Ak (Akuntansi), Dr Nur Alam La Nafie, SE MBA (Administrasi Niaga), Irmawati SPd MPd (Akuntansi), Naely Muchtar, SPd MPd (Teknik Elektro), Sirmayanti, ST M Eng St PhD (Teknik Elektro), Vilia Darma Paramita, STP M Food Sc (Teknik Kimia) dan Dharma Aryani ST MT PhD (Teknik Elektro).

Kepala Unit International Office PNUP, Sitti Sahriana, SS MAppLing di Makassar, Senin, mengatakan kegiatan CDIO 2018 yang mengusung tema `Implementing Workshop On Appropriate Technology With Local Communities?" itu bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat.

"Selain itu juga meningkatkan kapasitas pembangunan masyarakat, dan sebagai kegiatan lanjutan program Learning Express yang telah dilaksanakan pada tahun 2016," katanya.

Dari kegiatan ini, kata dia, diharapkan para peserta yang berasal dari kalangan dosen mampu memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat setempat terkait potensi-potensi yang dimiliki yang berkelanjutan untuk dapat dikembangkan.

Baca juga : PNUP terima mahasiswa baru jalur tanpa tes

Peserta CDIO 2018 berasal dari kolaborasi perguruan tinggi seperti PNUP, Unismuh Makassar, STIE Muhammadiyah Mamuju, dan Singapore Polytechnic sebagai sponsor kegiatan.

Program CDIO 2018 merupakan program pengabdian masyarakat yang melibatkan dosen dengan berbagai latar disiplin ilmu yang berbeda.

Sebelum berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal setempat, peserta CDIO 2018 terlebih dahulu mendapat pemaparan tentang konsep dan tujuan CDIO 2018 dari trainer yang dikirim oleh pihak Singapore Polytechnic yaitu Mr Wee Eng Soon dan Ms.Ng Aik Min.

Para peserta CDIO 2018 bersosialisasi langsung dengan para penduduk setempat dengan cara bertemu dan melakukan wawancara sebagai data awal terkait dengan komoditas yang dapat dikembangkan secara potensial. Mereka mencari tahu kendala apa saja yang ditemui serta kira-kira solusi seperti apa yang dapat diterapkan.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024