Makassar (Antaranews Sulsel) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Selatan terus mengumpulkan donasi serta bantuan beras kemanusiaan untuk dikirimkan bersama kapal kemanusiaan yang mengangkut total 10 ribu ton ke Palestina pada 21 Februari 2018.

"Kami berupaya memberikan bantuan kemanusiaan kepada saudara kita di Palestina. Mengapa beras karena orang Indonesia dimana pun pasti punya beras minimal membantu satu kilogram," kata Kepala Cabang ACT Sulsel Syahrul Mubaraq di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.

Dalam temu wartawan di kantornya dihadiri perwakilan From Palestina Syekh Ahmad Ibraheem, Ketua DPW BKPRMI Sulsel Hasid Hasan Palogai, perwakilan Dai Muda Indonesia (DMI) Sulsel Irianto Sulaeman, serta perwakilan Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Sulsel Andi Hadi Ibrahim, Syahrul menyatakan bantuan terus mengalir. Ditergetkan sebanyak 500 ton beras bisa terkumpul dari Sulsel.

Menurutnya, warga Palestina sudah menyukai beras untuk dikonsumsi, selain itu bantuan beras dengan total 10 ribu ton dikumpulkan secara nasional yang akan dikirimkan menggunakan kapal laut di prediksi akan tiba 30 hari perjalanan mampu dimanfaatkan selama beberapa bulan.

Selain itu, pihaknya berharap Pemerintah Provinsi Sulsel ikut membantu meringankan, mengingat Sulsel merupakan daerah penghasil beras bahkan surplus dari tahun ke tahun.

"Beras yang akan kami kirimkan adalah beras terbaik yang diambil langsung dari petani di tiga kabupaten penghasil beras dengan harga Rp15 ribu perkilogram tanpa ditawar. Kami juga membuka bantuan donasi dengan menawarkan voucer beras dari Rp15-Rp35 bagi masyarakat," tambahnya.

Pemberangkatan kapal dengan tujuan kemanusiaan, kata dia, bukan pertama kali dilakukan, sebelumnya juga telah dilakukan pengiriman bantuan beras ke Palestina yang merupakan salah satu program kemanusiaan ACT.

Pengiriman bantuan pertama kali, lanjut dia, tepatnya di Somalia saat terjadi aksi kekerasan disana, selanjutnya ke Rohingya dengan mengirimkan 15 ton beras untuk kebutuhan warga rohingya selama dua bulan.

Sebagai lembaga kemanusiaan ACT tidak hanya mengajak umat untuk ikut membantu berupa beras, tetapi juga membantu dalam bentuk medis. Sampai saat ada sekitar 12 Rumah Sakit dari ACT yang beroperasi di Palestina.

Alasan mengirim bantuan beras 10 ribu ton, karena Indonesia merupakan salah satu sentra produksi beras terbesar di Asia, bahkan Presiden Sukarno meminta Indonesia terus membantu Palestina merebut kemerdekaannya.

"Presiden Sukarno pun meminta kita membantu Palestina, tidak hanya sebagai saudara kita, juga karena Palestina negara pertama mengakui Kemerdekaan Indonesia," katanya.

Sementara perwakilan From Palestina Syekh Ahmad Ibraheem, pada kesempatan itu mengucapkan banyak terima kasih kepada warga Indonesia yang rela memberikan bantuan kemanusiaan kepada Palestina.

"Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Ini merupakan bukti bahwa kami tidak sendiri tapi masih banyak saudara-saudara kami membantu. Palestina tidak pernah mengakui keberadaan Israel apalagi apa yang dikatakan Presiden Amerika Donald Trump Yuresalem ibukota Israel adalah tidak benar, itu negara kami," ucapnya menambahkan.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024