Batu (Antaranews Sulsel) - Presiden Direktur PT. Astra Agro Lestari Internasional (AALI) Santosa mengatakan pemerintah harus meningkatkan diplomasi dagang untuk mengatasi dampak kampanye hitam kelapa sawit Indonesia, terutama yang datang dari negara-negara di Eropa.

"Hanya negosiasi dagang baik secara global maupun unilateral yang merupakan jalan keluar paling efektif dan beradab dalam mencegah dampak kampanye hitam sawit Indonesia dalam perdagangan minyak sawit ke depan," katanya dalam 'press gathering' PT.AAL yang diikuti 30-an jurnalis dari berbagai daerah di Kota Batu, Jawa Timur, Rabu malam.

Santosa yang memimpin AAL sejak April 2017 itu mengaku bangga karena para pejabat tinggi negara mulai dari Presiden Joko Widodo, Menko Perekonomian, Menko Kemaritiman, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian dan sejumlah legislator telah "satu suara" positif saat berbicara mengenai kelapa sawit.

"Bahkan Menteri Luar Negeri sendiri turut angkat bicara - yang sangat positif - tentang sawit Indonesia. Ini suatu hal yang luar biasa bagi kami para pelaku bisnis sawit dan berharap suara-suara positif tersebeut ditindaklanjuti dengan aksi-aksi diplomasi intensif untuk melindungi eksistensi sawit Indonesia di pasar global," ujarnya.

Menurut Santosa, negosiasi dagang ke Eropa memiliki peluang keberhasilan yang cukup besar karena pertama, potensi pasar minyak sawit di sana kecil sekali, hanya sekitar dua juta ton pertahun, jauh di bawah kapasitas produksi yang dimiliki Indonesia dan Malaysia yang mencapai sekitar 54 juta ton.

"Sebetulnya kita tak perlu terlalu khawatir kehilangan pasar minyak sawit di Eropa karena volume pasar di sana hanya dua juta ton. 'Nothing' lah sebenarnya, hanya kita antisipasi dari sisi politisnya," katanya lagi.

Selain itu, katanya, bagi negara-negara Eropa, Indonesia adalah pasar yang sangat besar, karena itu para menteri harus terus mengupayakan negosiasi dagang yang berimbang dengan negara-negara tersebut.

Pemerintah, kata sarjana fisika Universitas Indonesia tahun 1988 itu, harus lebih intensif memperjuangkan keberlanjutan dominasi Indonesia dalam pasar sawit dunia karena sawit merupakan salah satu dari dua komoditi asli Indonesia yang paling kuat daya saingnya di pasar global bersama batubara.

"Mana sih produk asli bumi Indonesia yang paling kuat dominasi dan daya saingnya di pasar global selain sawit dan batubara?," ujarnya dengan nada tanya sambil tertawa.

Terkait maraknya aksi-aksi demo di Malaysia yang menentang berbagai kebijakan parlemen Eropa yang anti terhadap pengembangan sawit di Malaysia, Santosa mengatakan bahwa Indonesia tidak perlu demo-demoan sebab aksi demo tidak akan memberikan dampak.

"Kalaupun kita demo kedutaannya di Jakarta, mereka juga tidak akan dapat berbuat banyak untuk mempengaruhi kebijakan negaranya soal sawit tersebut," ujarnya.

Potensi lain yang dapat digerakkan untuk melawan kampanye negatif mengenai perkelapasawitan Indonesia adalah media massa, yang diharapkan lebih banyak memberitakan hal-hal yang positif mengenai industri perkelapasawitan.

"Teman-teman silahkan menghantam aspek budidaya kelapa sawit bila ada hal hal-hal yang tidak benar dalam praktik budidaya, tetapi jangan hantam industrinya," katanya.

PT. Astra Agro Lestari memiliki komitmen yang sangat kuat untuk membangun proyek-proyeknya di berbagai daerah dengan prinsip-prinsip pengelolaan yang baik dan benar sehingga AAL akan tetap menjadi perusahaan perkebunan sawit yang terbaik meski bukan yang terbesar, dengan prinsip utama kami yakni sejahtera bersama rakyat (proper with the nations), katanya. 

Pewarta : Rolex Malaha
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024