Sidrap, Sulsel (ANTARA Sulsel) - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Sulawesi selatan (Sulsel), Ir H Muhammad Idrus Hafid, melakukan sosialisasi pegembangan budidaya ikan gabus di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Jumat.

Idrus mengatakan, ikan gabus yang bentuknya menyerupai ular, jarang dipasarkan serta anggapan sebagian masyarakat bahwa ikan gabus senang memakan kotoran dan bangkai hewan, menyebabkan ikan air tawar ini belum dikonsumsi secara luas oleh masyarakat di Sulsel.

Padahal menurut Idrus , ikan yang dikenal oleh masyarakat Bugis dengan nama bale salo atau bale bolong, juku kanjilo dalam bahasa Makassar atau bau bedo dalam bahasa Mandar ini memiliki nilai protein/albumin yang sangat tinggi.

Idrus menuturkan, menyadari manfaat mengkonsumsi ikan gabus yang cukup besar namun belum dikonsumsi secara luas masyarakat Sulsel, maka perlu dilakukan diversifikasi produk terhadap ikan gabus.

Diversifikasi produk pangan ini khususnya ditujukan untuk mencegah kekurangan gizi pada bayi dan balita, dan juga kebutuhan albumin pasien khususnya masyarakat tidak mampu.

Beberapa hal menyangkut ikan gabus yang terungkap dalam sosialisasi tersebut adalah ikan gabus dengan kandungan albumin yang tinggi telah banyak diteliti secara ilmiah dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat proses penyembuhan pasca operasi.

Selain itu mempercepat proses penyembuhan luka dalam dan luar, penyembuhan dan pencegahan berbagai jenis penyakit.

" Adapun produk pangan kesehatan (food supplement) dari ikan gabus ini dapat berupa biscuit, sosis, nugget, bakso, krupuk, abon, tempura, krispy, pudding, sirup, ice cream dan jelly. Produk kesehatan lainnya dari ikan gabus adalah kapsul ikan gabus," jelas Idrus.

Dalam sambutan penerimaan tim tersebut, Wakil Bupati Sidrap, H Dollah Mando memberikan gambaran pemanfaatan ikan gabus sebagai bahan konsumsi oleh masyarakat Sidrap.

Caranya, kata Dollah yaitu dengan dimasak, dikeringkan, diasapi atau dalam bahasa bugis dikenal dengan tafa bale bolong, serta dijadikan lawa bale, yaitu daging ikan cincang yang dicampur jeruk nipis dan bumbu lain tanpa proses pemasakan.

Namun, lanjut Dollah, mengembangkan ikan gabus sebagai suatu industri belum menjadi hal yang populer di Sidrap. Tapi selama ini khasiat ikan gabus yang dapat menyembuhkan beberapa penyakit serta manfaat lainnya belum terlalu di kenal masyarakat.

Untuk itu, melalui sosialisasi yang diikuti oleh para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait serta para camat se-Sidrap ini, dapat diteruskan kepada masyarakat sehingga memberi pemahaman tentang manfaat kesehatan dan nilai ekonomi ikan gabus.

(T.PSO-098/S016)


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024