Makassar (Antaranews Sulsel) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi provinsi Sulawesi Selatan selama tahun 2017 mengalami peningkatan hingga 7,23 persen

"Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan berdasarkan perkembangannya cukup positif dan pertumbuhan ini juga secara nasional itu berada di peringkat dua," ujar Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sulsel, Didik Nursetyohadi di Makassar, Senin.

Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Daerah (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2017 ini mencapai Rp418,93 triliun.

Sedangkan pada harga konstan tahun 2010 mencapai Rp288,91 triliun. Untuk PDRB perkapitanya sendiri itu tercatat Rp48,21 juta atau setara dengan 3.603,26 dolar Amerika Serikat (AS).

Didik menuturkan, peningkatan ekonomi Sulsel menyumbang 49,58 persen terhadap perekonomian yang ada di Pulau Sulawesi, dan secara nasional sebesar 3,08 persen.

Baca juga : ITK Sulsel triwulan empat 2017 meningkat

"Itu untuk sumbangsih perekonomian Sulsel terhadap Pulau Sulawesi. Jika terhadap nasional, perekonomian Sulsel menyumbang sebesar 3,08 persen," katanya.

Dia mengaku jika tren pertumbuhan ekonomi Sulsel semakin meningkat. Terbukti, peran ekonomi Sulsel terhadap nasional sebesar 3,00 persen, sedang pada tahun 2015 menyumbang sebesar 2,92 persen.

Pertumbuhan ekonomi Sulsel didorong oleh pertumbuhan semua lapangan usaha. Di mana pertumbuhan tertinggi ditunjukkan oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum yang tumbuh sebesar 11,66 persen.

Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Selatan (Sulsel) Jufri Rahman mengatakan, pencapaian Sulsel dinilai luar biasa karena dicapai di tengah melambatnya ekonomi dunia dan regional, serta kondisi ekonomi nasional yang masih tidak pasti.

"Di tengah kondisi ekonomi regional dan nasional yang kurang baik, justru pertumbuhan ekonomi Sulsel bisa naik dari peringkat tiga tahun 2016, menjadi peringkat kedua nasional," jelasnya.

Kinerja ekspor Sulsel, kata dia, juga positif, meskipun impor juga naik. Impor yang dilakukan, lanjutnya, adalah barang-barang modal yang nanti dampaknya akan dirasakan empat hingga lima tahun ke depan. 

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024