Makassar (Antaranews Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo meminta Bupati Takalar Syamsari Kitta untuk menargetkan meraih predikat laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dalam kepemimpinannya di wilayah ini.

"Hari ini harus ada tekad dari bupati dan wakil bupati, kalau besok tidak bisa meraih WTP, ganti kepala dinasmu," tegas Syahrul dalam acara peringatan Hari Jadi Ke-58 Kabupaten Takalar, di Kabupaten Takalar, Senin.

Predikat WTP, kata Syahrul, penting karena merupakan salah satu indikator pemerintahan yang taat pada aturan, tertib administrasi, dan tidak ada penyelewengan.

"Syukur-syukur jika ini juga berarti tidak ada korupsi dan pungli," imbuh Syahrul.

Gubernur dua periode ini mengatakan momentum Hari Jadi seharusnya menjadi ajang untuk melakukan evaluasi sejauh mana kondisi pemerintahan.

"Ibaratnya tubuh, ini waktunya melakukan `general checkup,`" ujarnya.

Bupati dan wakil bupati, kata dia, perlu memeriksa kembali apakah pertumbuhan ekonomi semakin baik, angka kemiskinan menurun, dan pengangguran berkurang.

Gubernur secara khusus juga mengapresiasi tema Hari Jadi Kabupaten Takalar ke-58 yakni

"Dengan Semangat Hari Jadi Ke-58, Kita Tingkatkan Kerja Bersama Menuju Takalar yang Unggul Sejahtera dan Bermartabat.

"Hendaknya tema ini dijadikan sebagai motivasi kepada segenap jajaran Pemerintah Kabupaten Takalar untuk meningkatkan kerja bersama dan komitmen untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan beretika," pesannya.

Sementara Bupati Takalar Syamsari Kitta mengatakan pihaknya bertekad untuk membangun Kabupaten Takalar lebih baik lagi. Sejak dilantik 22 Desember lalu, kata dia, pihaknya langsung "tancap gas" melaksanakan sejumlah program kerja, termasuk merampungkan masalah tenaga honorer.

"Banyak hal yang harus kita benahi, dan ini membutuhkan partisipasi semua pihak," pungkasnya.

Puncak acara Hari Jadi ke-58 Kabupaten Takalar yang dipusatkan di Lapangan H. Larigau Kecamatan Galesong ini dihadiri ratusan warga.

Acara ini dibuka oleh pertunjukan Tari Paddekko yang diperagakan oleh 1000 penari, dan berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024