Gowa, Sulsel (Antaranews Sulsel)- Satu mantan bupati dan tiga mantan wakil bupati ikut hadir mendampingi calon gubernur Sulawesi Selatan Ichsan Yasin Limpo (IYL) pada kampanye perdana di Kabupaten Gowa, Sulsel, Kamis.

Di Kabupaten Gowa yang menjadi daerah pertama IYL memulai kampanyenya itu dihadiri mantan Bupati Bulukumba Andi Patabai Pabokori yang tak lain Ketua DPD Partai Berkarya Sulsel, mantan Wakil Bupati Gowa Abbas Alauddin, mantan Wakil Bupati Jeneponto Burhanuddin Baso Tika, serta Zainal Syamsuddin.

"Sudah sepantasnya sosok seperti IYL memimpin Sulsel. Punya keberanian, komitmen dan keberpihakan untuk rakyat," kata Patabai yang juga Ketua KPPSI Sulsel.

Keempat tokoh di selatan-selatan ini, mendampingi doktor hukum pendidikan Unhas tersebut di tiga lokasi kampanye dialogis masing-masing di Patallassang dan Palangga, serta Bontonompo Kabupaten Gowa.

Dalam kesempatan itu, dirinya juga mengatakan keterlibatannya di kampanye itu bukan hanya karena perintah partai, namun juga sejak dulu mengagumi Ichsan yang berani melakukan terobosan dalam pendidikan.

Sementara itu, Mantan Camat Parangloe, Kabupaten Gowa, Saleh Sauf, secara khusus mengaku berterima kasih atas kepemimpinan IYL. Selain berbagai terobosan memajukan Gowa, juga integritas yang patut ditiru.

"Saya ditunjuk menjadi camat bukan karena uang, pak Ichsan selalu menempatkan dan memberikan seseorang jabatan berdasarkan kapasitasnya," kata Saleh.

Bahkan, ia menegaskan, dalam penunjukkannya lalu bukan berdasarkan pada intervensi dari pihak-pihak tertentu. Karena menurutnya, doktor hukum pendidikan ini benar-benar bukan mengejar materi dalam memimpin, tetapi ingin melihat bagaimana Kabupaten Gowa dapat berkembang dengan baik.

"Tidak ada intervensi dari pihak manapun, baik itu dari pihak keluarga. Dalam menentukan jabatan di pemerintahan Gowa. Tidak ada kosong-kosong, yang ada kosong satu. Dan apa yang sampaikan ini, saya pertanggungjawabkan dunia akhirat,"tegasnya.

Dihadapan ribuan warga, Saleh juga mengakui jika di pemerintahan di Gowa bebas dari "jual beli" jabatan. Termasuk IYl sangat pantang menerima suap.

"Semenjak saya jadi camat beberapa tahun, tak pernah sekalipun menyetor uang untuk "membeli" jabatan. Satu seng pun, sama sekali tidak pernah diminta Pak Ichsan. Beliau anti suap," tegasnya.







Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024