Makassar (Antaranews Sulsel) - Kementerian Keuangan dan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Nitro Makassar menandatangani kesepakatan bersama (MoU) pengembangan mata kuliah keuangan negara.

"MoU yang kita tandatangani ini kita harapkan bisa mengembangkan ilmu pengetahuan tentang penyusunan dan pengembangan mata kuliah keuangan negara yang bisa diaplikasikan di masa sekarang dan akan datang," ujar Ketua STIM Nitro Makassar Prof Marsuki, DEA, PhD di Makassar, Rabu.

Penandatanganan MoU ini dilakukan langsung olehnya bersama Direktur Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen, Kementerian Keuangan Widjanarko dengan disaksikan para dosen maupun pengurus yayasan.

Prof Marzuki mengatakan, kerja sama di bidang pendidikan ini khususnya pada penyusunan dan pengembangan mata kuliah keuangan negara, terutama terkait pengelolaan pembiayaan dan risiko keuangan negara.

Bukan cuma itu, kerja sama juga meliputi pelaksanaan dukungan publikasi dan informasi produk dan layanan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) kepada masyarakat di Makassar.

"Ada beberapa hal yang menjadi poin kerja sama ini, selain pengembangan mata kuliah keuangan negara, kegiatan-kegiatan dalam bentuk seminar juga menjadi bagian dari program kita," katanya.

Sementara itu, Direktur Evaluasi Akuntansi dan Setlemen, Kemenkeu Widjanarko menyampaikan tentang keadaan ekonomi negara dan membandingkan dengan perekonomian luar negeri.

Dia mengatakan, produk kementerian keuangan seperti sukuk negara merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan dalam berinvestasi. Produk ini pun nantinya akan diusulkan kepada Menteri Sri Mulyani Indriani supaya nantinya dijadikan mata kuliah umum di Kampus STIM Nitro Makassar.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa infrastruktur di Indonesia banyak yang dibangun oleh sukuk negara dan diterbitkan sejak tahun 2008 dan selama 10 tahun terakhir ini, pemerintah telah menerbitkan sebanyak Rp843 triliun.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024