Makassar (Antaranews Sulsel) - Tim Home Care Dottorota Dinas Kesehatan Makassar mendatangi langsung pasien penderita Hidrosefalus, Arianti (16) di rumahnya di Jalan Abdullah Daeng Sirua setelah sempat ramai di media sosial tentang kondisinya.

"Setelah kami tahu jika salah satu warga ada yang terbaring di rumahnya, maka kami langsung datangi dan periksa di rumahnya. Hasilnya, kami sarankan untuk di rawat di rumah sakit Makassar tapi keluarga belum bersedia," kata Kepala Puskesmas Tamamaung, dokter Irma Kusuma di Makassar, Rabu.

Ia mengatakan, kondisi kesehatan pasien Arianti saat ini tidak cukup bagus untuk dirawat di rumahnya dan harus mendapat penanganan medis dari rumah sakit.

Namun karena pihak keluarga pasien juga bersikeras tidak ingin membawanya ke rumah sakit dan ingin di rawat di rumahnya saja, membuat dirinya tidak punya pilihan lain selain mengontrol perkembangannya.

Dirinya mengaku akan memantau kondisi pasien dengan dibantu dua perawat Puskesmas Tamamaung lainnya. Ia juga akan terus memberikan penjelasan-penjelasan kepada pihak keluarga agar mau dibawa ke rumah sakit.

"Jadi saat ini belum bersedia. Bukannya tidak mau, tapi kita akan pantau terus kondisinya sambil mengingatkan kepada keluarga agar pasien dirawat saja di rumah sakit," katanya.

Dokter Irma menjelaskan, penanganan Arianti pengidap hidrosefalus sudah menjadi perhatian jauh hari sebelum ramai dan banyak dimuat di media massa Makassar.

"Ini sudah kami tangani jauh sebelum viral itu di media. Namun memang keluarga hanya pasrah dan belum bersedia membawa ke rumah sakit," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Pelayanan Primer dan Tradisional Dinkes Makassar dokter Nurfaidah menjelaskan sudah melakukan penanganan maksimal kepada Arianti. Tim Home Care saat ini hanya melakukan kontrol dan memantau kondisi Arianti setiap harinya.

"Kita pantau terus, ada tim Home Care juga sering datang. Keluarga laporkan panas naik, atau BAB terus menerus maka dokter datang, ini yang kami lakukan dulu," paparnya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024