Makassar (Antaranews Sulsel) - Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Nitro kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara menggelar lokakarya kewirausahaan bagi mahasiswa.
"Workshop Kewirausahaan ini kami gelar bersama dengan Ditjen Pajak Sulselbartra agar para mahasiswa bisa menjadi mandiri dan kreatif menciptakan peluang-peluang bisnis di era teknologi informasi ini," ujar Ketua STIM Nitro Makassar Prof Marsuki, DEA, PhD di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan, di zaman IT seperti sekarang ini, banyak peluang-peluang bisnis yang terbuka dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi.
Namun satu hal yang harus dimiliki oleh semua mahasiswa yang akan berkecimpung dalam dunia usaha, yakni kreatifitas agar bisa bersaing dengan lainnya dan produk tersebut diterima oleh konsumen.
Dalam lokakarya itu, terdapat tiga topik yang menjadi objek pembahasan, yakni, "Marketing dan Branding" yang membahas trik-trik dalam memasarkan dan membranding produk supaya berbeda dengan produk lain.
Sedangkan topik yang kedua adalah "Business Finance" yang membahas bagaimana mengelola keuangan bisnis yang dijalankan, sehingga bisnis tersebut tetap bertahan dan diterima konsumen.
Materi ketiga dalam lokakarya itu tentang pajak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di mana para pelaku usaha setelah sukses menjalankan bisnisnya dan mengelola keuangannya harus mematuhi kewajibannya yakni membayar pajak.
"Dari tiga materi ini semuanya berkaitan di mana materi pertama itu awal merintis usaha, kedua sudah bisa survive dan mampu mengelola keuangannya dan yang ketiga adalah kewajiban setiap pelaku usaha yakni membayar pajak," jelasnya.
Sementara itu, Pelaksana Seksi Bimbingan Penyuluhan dan Pengelolaan Dokumen, Ditjen Pajak Sulselbartra Bagas Satria Pamungkas lebih banyak memberikan motivasi kepada mahasiswa dalam menjalankan bisnis.
Para mahasiswa ini lebih banyak diberikan teknik menjalankan bisnis supaya mendapatkan keuntungan sesuai yang diharapkan.
Selain itu, diajarkan juga kepada mahasiswa bagaimana cara membuat logo pada perusahaan, warna logo dan motto perusahaan.
"Workshop Kewirausahaan ini kami gelar bersama dengan Ditjen Pajak Sulselbartra agar para mahasiswa bisa menjadi mandiri dan kreatif menciptakan peluang-peluang bisnis di era teknologi informasi ini," ujar Ketua STIM Nitro Makassar Prof Marsuki, DEA, PhD di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan, di zaman IT seperti sekarang ini, banyak peluang-peluang bisnis yang terbuka dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi.
Namun satu hal yang harus dimiliki oleh semua mahasiswa yang akan berkecimpung dalam dunia usaha, yakni kreatifitas agar bisa bersaing dengan lainnya dan produk tersebut diterima oleh konsumen.
Dalam lokakarya itu, terdapat tiga topik yang menjadi objek pembahasan, yakni, "Marketing dan Branding" yang membahas trik-trik dalam memasarkan dan membranding produk supaya berbeda dengan produk lain.
Sedangkan topik yang kedua adalah "Business Finance" yang membahas bagaimana mengelola keuangan bisnis yang dijalankan, sehingga bisnis tersebut tetap bertahan dan diterima konsumen.
Materi ketiga dalam lokakarya itu tentang pajak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di mana para pelaku usaha setelah sukses menjalankan bisnisnya dan mengelola keuangannya harus mematuhi kewajibannya yakni membayar pajak.
"Dari tiga materi ini semuanya berkaitan di mana materi pertama itu awal merintis usaha, kedua sudah bisa survive dan mampu mengelola keuangannya dan yang ketiga adalah kewajiban setiap pelaku usaha yakni membayar pajak," jelasnya.
Sementara itu, Pelaksana Seksi Bimbingan Penyuluhan dan Pengelolaan Dokumen, Ditjen Pajak Sulselbartra Bagas Satria Pamungkas lebih banyak memberikan motivasi kepada mahasiswa dalam menjalankan bisnis.
Para mahasiswa ini lebih banyak diberikan teknik menjalankan bisnis supaya mendapatkan keuntungan sesuai yang diharapkan.
Selain itu, diajarkan juga kepada mahasiswa bagaimana cara membuat logo pada perusahaan, warna logo dan motto perusahaan.