Makassar (Antaranews Sulsel) - "Single Identity Number" akan menjadi program pamungkas Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo sebelum mengakhiri jabatannya sebagai Gubernur Sulsel dua periode pada awal April mendatang. "Saya berharap apa yang menjadi program akhir yang menutup perjalanan sepuluh tahun ini adalah `Single Identity Number` yang menjadi program unggulan Sulsel," kata Syahrul di Makassar, Jumat.

Program "Single Identity Number" yang merupakan kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri ini, kata Syahrul, akan menggunakan teknologi mutakhir dari Amerika Serikat yang memungkinkan mengetahui informasi kependudukan secara lengkap dan akurat berbasis lokasi. "Kita bahkan sampai bisa mengetahui, berapa banyak sarjana, lulusan S2, S3 di satu kecamatan, dan mereka kerja apa," tuturnya.

Ia berharap mesin dari Amerika Serikat tersebut, bisa datang secepatnya, agar program tersebut dapat diluncurkan pada minggu pertama April mendatang. "Dengan program ini berarti seluruh penduduk Sulsel telah tercacah dengan akurat," sebutnya.

Kepala Bidang Fasilitasi Pendaftaran Penduduk dan Catatatan Sipil Ardiles Saggaf menjelaskan data dalam program ini nantinya akan dapat diakses dalam Galeri Kependudukan yang berada di Kantor Dinas Kependudukan Catatan Sipil Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdukcapildalduk-KB) Sulsel.

Galeri Kependudukan ini masih dalam proses pembangunan, dan diharapkan selesai sebelum deadline waktu awal April yang diminta gubernur.

Terkait untuk pemanfaatan data, lanjut dia, akses ke data ini hanya terbatas untuk instansi pemerintah, dengan izin gubernur. "Harus melalui perjanjian. Sebelum instansi atau unit pelayanan mendapatkan data, harus ada kerjasama dulu atau MoU, tidak bisa orang per orang. Harus lembaga pemerintah. Itupun harus ada ijin dari gubernur," jelas Ardiles.

Sementara Kepala Disdukcapildalduk-KB Sulsel Sukarniaty Kondolele optimistis pembangunan ruang dan ketersediaan aplikasi bisa rampung pada awal April mendatang.
"Kita optimistis bisa selesai tepat waktu," pungkasnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024