Makassar  (Antaranews Sulsel) - Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Selatan dan Barat mengakui telah menyerap beras petani di wilayah itu sebanyak 18 ribu ton hingga Maret 2018.

Kepala Perum Bulog Divre Sulselbar Dindin Syamsuddin di Makassar, Selasa mengatakan daya serapan memang belum begitu menunjukkan peningkatan yang signifikan dikarenakan musim panen raya di wilayah itu baru dimulai.

"Untuk daya serapan hingga saat ini baru mencapai 18 ribu ton yang berasal dari berbagai daerah lumbung beras di provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat," katanya.

Ia menjelaskan, dari 18 ribu ton beras yang telah dikumpulkan itu yang terbesar justru dari Mamuju dan Polewali Mandar yang mencapai 30 persen sementara sisanya tersebar di berbagai daerah di Sulawesi Selatan.

Adapun daerah yang selama ini menjadi penyumbang terbesar sepajang tahun yakni Sidenreng Rappang dan Parepare, kata dia, memang belum terlalu kelihatan hingga Maret ini karena musim panen yang belum menyeluruh di daerah itu.

Namun untuk beberapa bulan kedepan, menurut dia, kontribusi dua daerah di Sulsel itu akan lebih kelihatan. Pihaknya juga tetap optimistis bisa memenuhi target yang dibebankan pada tahun ini.

"Kita optimistis karena musim panen baru dimulai dan tentu sumbangsi Kabupaten Sidrap dan Parepare akan mampu memenuhi target kita yang tidak jauh berbeda dengan tahun lalu sekitar 400 ribu ton," ujarnya.

Bulog pada 2017 memang menargetkan menyerap beras produksi petani hingga 400 ribu ton sepanjang 2017 di wilayah itu.

Dengan besarnya potensi panen dari para petani membuat pihaknya semakin optimistis. Bulog Sulselbar juga terus berkomitmen untuk turun langsung melakukan pembelian beras ataupun gabah dari petani.

"Kita targetkan bisa menyerap hingga 400 ton untuk tahun ini. Ada beberapa daerah yang kini sedang memasuki musim panen kembali seperti di Sidrap (Sidenreng Rappang), Pinrang dan Kabupaten Bone," ujar dia.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024