Makassar (Antaranews Sulsel) - Sesepuh pencinta alam Sulawesi Selatan (Sulsel) Nevy Jamest Tonggiroh mengatakan salah satu faktor yang menyebabkan laju kerusakan kawasan Gunung Bulu` Bawakaraeng di Kabupaten Gowa karena adanya kegiatan yang massif dan sporadis di wilayah itu.
"Berbagai kegiatan secara massif dengan label macam-macam seperti upacara tujuhbelasan agustus dan acara peringatan lainnya merupakan salah satu faktor yang menimbulkan kerusakan di kawasan gunung itu," kata Nevy di Makassar, Selasa.
Selain kegiatan yang massif, Nevy juga mensinyalir adanya upaya untuk mengkomersilkan wilayah Gunung Bulu` Bawakaraeng.
"Gunung Bulu` Bawakaraeng itu terzolimi di tanahnya sendiri. Selain ingin dijadikan kawasan wisata, fitnah bertebaran di mana-mana juga sangat massif," ujarnya.
Salah seorang pendiri KORPALA Universitas Hasanuddin ini juga menjelaskan kerusakan yang terjadi di Gunung Bulu` Bawakaraeng adalah cermin dari manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab.
"Banyak yang mengaku pencinta alam, yang pernah tidur dan mendapatkan nikmat dari sana (Gunung Bulu` Bawakaraeng), tapi tidak tahu berterima kasih dan memelihara kawasan pegunungan itu," ujarnya.
Sementara pemerhati lingkungan Rasyidin SHut memaparkan bagaimana kondisi terkini Gunung Bawakaraeng yang selain terjadi erosi, debris slide, dan discontinuitas batuan, juga ada banyak hal lain yang perlu diperhatikan dengan serius.
"Dari hasil ekspedisi yang kami lakukan ke puncak Gunung Bulu` Bawakaraeng, kami menemukan fakta-fakta mengejutkan di lapangan misalnya penemuan sampah alat kontrasepsi," kata Rasyidin.
Rasyidin juga menyatakan jika hampir di seluruh jalur pendakian terdapat sebaran sampah, dengan jenis beragam, tidak hanya sampah kondom, tetapi juga pakaian dalam dan botol-botol minuman keras.
Sedangkan Dr Andi Yaqub menjelaskan gunung dari tinjauan agama itu merupakan firman Allah SWT, khususnya dalam Al Quran sebanyak 53 ayat yang membicarakan tentang gunung.
"Ini berarti gunung khususnya dalam ajaran Islam memiliki keistimewaan tersendiri. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita sebagai manusia peduli dengan gunung yang berada di sekitar kita," ujarnyaa.
Andi Yakub yang menyandang gelar doktor tentang kepencintaalaman ini mengatakan khusus Gunung Bulu` Bawkaraeng mempunyai keistimewaan tersendiri dan hanya ada 19 gunung di dunia ini yang memiliki keistimewaan khusus, termasuk Gunung Bulu` Bawakaraeng.
"Berbagai kegiatan secara massif dengan label macam-macam seperti upacara tujuhbelasan agustus dan acara peringatan lainnya merupakan salah satu faktor yang menimbulkan kerusakan di kawasan gunung itu," kata Nevy di Makassar, Selasa.
Selain kegiatan yang massif, Nevy juga mensinyalir adanya upaya untuk mengkomersilkan wilayah Gunung Bulu` Bawakaraeng.
"Gunung Bulu` Bawakaraeng itu terzolimi di tanahnya sendiri. Selain ingin dijadikan kawasan wisata, fitnah bertebaran di mana-mana juga sangat massif," ujarnya.
Salah seorang pendiri KORPALA Universitas Hasanuddin ini juga menjelaskan kerusakan yang terjadi di Gunung Bulu` Bawakaraeng adalah cermin dari manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab.
"Banyak yang mengaku pencinta alam, yang pernah tidur dan mendapatkan nikmat dari sana (Gunung Bulu` Bawakaraeng), tapi tidak tahu berterima kasih dan memelihara kawasan pegunungan itu," ujarnya.
Sementara pemerhati lingkungan Rasyidin SHut memaparkan bagaimana kondisi terkini Gunung Bawakaraeng yang selain terjadi erosi, debris slide, dan discontinuitas batuan, juga ada banyak hal lain yang perlu diperhatikan dengan serius.
"Dari hasil ekspedisi yang kami lakukan ke puncak Gunung Bulu` Bawakaraeng, kami menemukan fakta-fakta mengejutkan di lapangan misalnya penemuan sampah alat kontrasepsi," kata Rasyidin.
Rasyidin juga menyatakan jika hampir di seluruh jalur pendakian terdapat sebaran sampah, dengan jenis beragam, tidak hanya sampah kondom, tetapi juga pakaian dalam dan botol-botol minuman keras.
Sedangkan Dr Andi Yaqub menjelaskan gunung dari tinjauan agama itu merupakan firman Allah SWT, khususnya dalam Al Quran sebanyak 53 ayat yang membicarakan tentang gunung.
"Ini berarti gunung khususnya dalam ajaran Islam memiliki keistimewaan tersendiri. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita sebagai manusia peduli dengan gunung yang berada di sekitar kita," ujarnyaa.
Andi Yakub yang menyandang gelar doktor tentang kepencintaalaman ini mengatakan khusus Gunung Bulu` Bawkaraeng mempunyai keistimewaan tersendiri dan hanya ada 19 gunung di dunia ini yang memiliki keistimewaan khusus, termasuk Gunung Bulu` Bawakaraeng.