Makassar (Antaranews Sulsel) - Ketua KPU Provinsi Sulawesi Selatan Iqbal Latief menyampaikan debat kandidat pertama pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel diharapkan akan menciptakan suasana kedamaian.

"Kami berkomitmen untuk bisa menciptakan pilkada aman dan damai, mari kita bersama-sama membangun budaya bermartabat," paparnya saat membuka Debat Kandidat di Grand Clarion Hotel Makassar, Rabu malam.

Latief menuturkan wajah Sulsel yang ramah dan santun dalam pelaksanaan pilkada serentak diharapkan akan menjadi cerminan di daerah lain, sehingga harapannya pilkada gubernur dan wakil gubernur Sulsel akan senantiasa berjalan damai.

Selain itu, debat kandidat pertama ini merupakan program KPU Sulsel, selanjutnya direncanakan akan digelar kembali sebanyak dua kali yakni pada bulan April dan Mei mendatang, sebagai bagian dari bentuk penyampaian program kandidat kepada masyarakat Sulsel.

"Debat kandidat ini semata-mata dilaksanakan untuk bagaimana masyarakat bisa mendapat informasi yang banyak dari para kandidat sehingga memilih pilihan mana yang terbaik dari mereka untuk dipilih nantinya," ujar Latief.

Debat pertama ini menghadirkan empat kandidat gubernur dan wakil gubernur Sulsel periode 2018-2023 masing masing nomor urut satu pasangan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar, dan nomor urut dua pasangan Agus Arifin Nu'mang-Tanri Bali Lamo.

Selanjutnya, nomor urut tiga pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sulaiman Sudirman dan nomor urut empat pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar.

Acara debat kandidat kali ini yang disiarkan langsung di stasiun televisi nasional itu mengangkat tema 'Pembangunan Berwawasan Lingkungan yang Berorientasi pada Pemerataan Ekonomi dan Kesejahtraan Rakyat' dipandu Pimpinan Redaksi Kompas TV, Rosianna Silalahi dengan dibagi menjadi enam segmen.

Dalam sesi debat yang berlangsung selama dua setengah jam itu cukup alot. Pada sesi pertama menyampaikan visi misi termasuk gagasan dan program semua kandidat. Sesi kedua menjawab pertanyaan pemandu atau panelis.

Pada sesi ketiga calon gubernur diberikan kesempatan bertanya kepada rivalnya setelah memilih nomor secara acak, dan sesi keempat, kali ini sesi pertanyaan dari wakil gubernur ke kandidat lain.

Selanjutnya sesi kelima, penampilan dari masing-masing kandidat bersama pendukungnya dan diminta pernyataannya untuk menciptakan Pilkada Damai, dan sesi keenam, penampilan yel-yel dan slogan masing-masing kandidat.

Pelaksanaan debat kandidat ini juga mendapat pengawalan ekstra ketat dari aparat kepolisian. Bahkan sempat terjadi insiden dari sejumlah komisioner KPU provinsi maupun kabupaten kota, termasuk undangan dan wartawan karena dilarang masuk ruang debat oleh tim pelaksana hanya karena terlambat lima menit.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024