Makassar (Antaranews Sulsel) - Pemerintah Kabupaten Luwu Utara mengusulkan pembangunan Bendungan Rongkong untuk mengatasi banjir dan mengoptimalkan potensi Sungai Rongkong.
"Kami sudah mengusulkan pembangunan bendungan ini, dan Gubernur juga telah mengeluarkan rekomendasi untuk pembangunannya ke pemerintah pusat, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," kata Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani di Makassar, Kamis.
Usulan pembangunan bendungan ini, kata dia, dilakukan untuk mengatasi banjir yang setiap tahun terjadi di bantaran Sungai Rongkong.
"Daya rusak sungai ini sangat besar, setiap tahun kerugian masyarakat bisa mencapai Rp1,2 triliun," ujarnya.
Di sisi lain, jika terwujud, menurut Indah, bendungan tersebut berpotensi mengairi lahan sawah seluas lebih dari 30 ribu hektare dan potensi menghasilkan energi listrik hingga 69 megawatt.
Untuk mendukung usulan tersebut, kata dia, tahun ini pihaknya tengah melakukan analisi mengenai dampak lingkungan (amdal), sementara Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan -Jeneberang telah melakukan prastudi.
"Tahun ini kami anggarkan Rp2 miliar, untuk analis amdal," imbuhnya.
Ia berharap pembangunan Bendungan Rongkong ini dapat disetujui oleh pemerintah pusat, dan pembangunannya segera dapat dilaksanakan.
"Bendungan Rongkong ini tentunya juga akan berkontribusi terhadap pengentasan kemiskinan di Luwu Utara, mengingat sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar PDRB kita," pungkasnya.
Saat ini di Luwu Utara tengah dibangun Bendung Baliase yang peluncuran awalnya dijadwalkan pada Senin (2/4).
"Kami sudah mengusulkan pembangunan bendungan ini, dan Gubernur juga telah mengeluarkan rekomendasi untuk pembangunannya ke pemerintah pusat, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," kata Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani di Makassar, Kamis.
Usulan pembangunan bendungan ini, kata dia, dilakukan untuk mengatasi banjir yang setiap tahun terjadi di bantaran Sungai Rongkong.
"Daya rusak sungai ini sangat besar, setiap tahun kerugian masyarakat bisa mencapai Rp1,2 triliun," ujarnya.
Di sisi lain, jika terwujud, menurut Indah, bendungan tersebut berpotensi mengairi lahan sawah seluas lebih dari 30 ribu hektare dan potensi menghasilkan energi listrik hingga 69 megawatt.
Untuk mendukung usulan tersebut, kata dia, tahun ini pihaknya tengah melakukan analisi mengenai dampak lingkungan (amdal), sementara Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan -Jeneberang telah melakukan prastudi.
"Tahun ini kami anggarkan Rp2 miliar, untuk analis amdal," imbuhnya.
Ia berharap pembangunan Bendungan Rongkong ini dapat disetujui oleh pemerintah pusat, dan pembangunannya segera dapat dilaksanakan.
"Bendungan Rongkong ini tentunya juga akan berkontribusi terhadap pengentasan kemiskinan di Luwu Utara, mengingat sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar PDRB kita," pungkasnya.
Saat ini di Luwu Utara tengah dibangun Bendung Baliase yang peluncuran awalnya dijadwalkan pada Senin (2/4).