Makassar (Antaranews Sulsel) - Ritual Mattompang Arajang atau pencucian benda-benda pusaka Kerajaan Bone, Sulawesi Selatan, dihadiri oleh puluhan raja, tokoh adat dan tokoh budaya dari berbagai wilayah di nusantara dan mancanegara.

"Ada puluhan raja, tokoh adat, dan tokoh budaya dari dalam dan luar negeri yang mengikuti ritual ini," kata Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Bone Andi Bakti Haruni di sela pelaksanaan Mattompang Arajang di Kabupaten Bone, Selasa.

Hadirin, antara lain, Raja Minangkabau Yang Mulia (YM) Hari Ichlas Majo Lelo Sati, Raja Palu YM Arena JR Parampasi, Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon YM Pangeran Raja Adipati?Arief Natadiningrat, Raja Puri Agung Singaraja Buleleng Bali YM A Agung Ngurah Ugrasena, dan Putra Mahkota Raja Laiwoi Kendari YM Anakia Endri Tekaka.

Sementara dari mancanegara, hadir YM Pangiran Syah dari Brunei Darrussalam, YM Tengku Sahwal Tengkus Azis dan YM Raha Sabri Palakka dari Singapura, tokoh Budaya Kerajaan Inggris YM Rex Sumner, dan tokoh Pemuda Adat Mali Afrika Barat HE Nouhoum Fofana, dan HE Luciana.

Ritual ini dipimpin oleh tokoh adat Kerajaan Bone, dan para bissu. Bissu adalah pendeta agama zaman dulu yang karena kesuciannya mampu menjadi perantara antara manusia dengan dewata. Pencucian benda pusaka ini diiringi musik dan tarian para Bissu.

Beberapa benda pusaka yang dibersihkan pada ritual ini adalah pusaka selempang emas, keris, parang, dan tombak pusaka Kerajaan Bone.

Menurut Pjs Bupati Bone Andi Bakti Haruni, prosesi ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-688 Kabupaten Bone.

"Kegiatan ini tidak dimaksudkan untuk mengkultuskan, tetapi bentuk penghargaan terhadap leluhur atas kebesaran dan kebijaksanaan yang diwariskan," jelasnya.

Ritual Mattompang Arajang ini turut dihadiri oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo. Gubernur dipasangi selempang emas benda pusaka Bone sepanjang ritual tersebut.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024