Makassar (Antaranews Sulsel) - PT Pos Indonesia (Posindo) Wilayah Makassar mencatatkan jumlah pendapatan mencapai Rp49,9 miliar sepanjang 2017 yang diperoleh dari berbagai program layanan yang terus dikembangkan perusahaan milik negara tersebut.

Kepala Kantor PT Pos Makassar, Arief Joko Sentono di Makassar, Minggu mengatakan pendapatan sebesar itu diterima dari beberapa layanan seperti diantaranya jasa keuangan, paket surat, pengiriman logistik serta layanan ritel dan properti.

"Jadi jumlah pendapatan kita pada 2017 memang cukup besar yang hampir mencapai Rp50 miliar. Ini tentunya memberikan motivasi bagi kami untuk terus memberikan layanan terbaik bagi pelanggan," katanya.

Ia menjelaskan, untuk pendapatan terbesar dari empat pemasukan layanan itu tentunya pelayanan logistik. Apalagi POS Indonesia telah menjalin kerjasama dengan berbagai toko online atau penjualan e-commerce yang belakangan ini semakin berkembang dan menjadi salah satu pilihan masyarakat dalam berbelanja.

Pihaknya juga akan terus mengoptimalkan beberapa layanan lain termasuk layanan ritel dan properti dengan menyediakan layanan iklan bagi pengembang atau perusahaan di berbagai kantor POS Indonesia.

"Kami memang menyiapkan tempat untuk iklan di kantor-kantor, sehingga bagi perusahaan yang ingin mengiklankan bisa kami pasangkan dan tentunya akan dilihat pelanggan yang datang ke kantor kami," ujarnya.

Sementara itu, pihaknya dan Pemerintah Kota Makassar tengah menjajaki kerjasama untuk menghadirkan layanan pajak sampah dan restoran di kantor pos untuk lebih mempermudah proses pembayaran pajak.

Pos Makassar telah melakukan pertemuan dengan Dispenda kota Makassar terkait kemungkinan untuk dapat membuka layanan pembayaran pajak di kantor pos seperti halnya pembayaran PBB.

"Untuk pajak bumi dan bangunan (PBB) sudah kita layani di kantor pos. Untuk saat ini kita kembangkan untuk juga memberikan pelayanan pembayaran pajak sampah dan restoran di Makassar," ujarnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024