Makassar (Antaranews Sulsel) - Pelaksana tugas Wali Kota Makassar Syamsu Rizal menyerukan masyarakat berperan aktif dalam memerangi peredaran narkotika apalagi sudah merambah kepada anak-anak di bawah umur.

"Anak-anak bukan hanya korban tapi malah sudah menjadi pengguna, ini sudah menjadi persoalan sosial yang harus ditangani sesegera mungkin tentu dengan peran serta masyarakat itu sendiri," ujarnya usai pemusnahan barang bukti narkoba di kantor Kejaksaan Negeri Makassar, Rabu.

Menurut dia, memerangi peredaran narkoba bukan hanya tugas pemerintah dan penegak hukum meski perannya berbeda-beda tetapi masyarakat harus ikut berperan dalam pemberantasan narkoba.

Selain itu upaya pemerintah dengan program strategis ketahanan sosial seperti `jagai anakta`, keluarga siaga, sampai pada kampung siaga bencana telah dilakukan guna menguatkan pada sisi ketahanan sosial, sebab narkoba adalah musuh bersama.

"Saya melihat bila ada orang tua malunya lebih banyak menyebut dan mengakui anaknya pengguna narkoba, padahal itu penyakit. Pemkot Makassar telah melakukan upaya salah satunya pelatihan guru di sekolah, kita tidak bisa berhasil kalau hanya dikerjakan parsil, ini harus menyeluruh," harap dia.

Tidak sampai disitu, berdasarkan data dari pengguna narkoba sampai terjangkit HIV dengan data ada 7.000 kasus, bahkan ada anak usia satu tahun hingga enam tahun sudah terjangkit, ini yang harus diperhatikan bersama semua pihak termasuk masyarakat itu sendiri.

Dirinya juga meminta media memberikan edukasi dengan mengambil perannya memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang dampak buruk penyalahgunaan narkoba, meski pemerintah menjalankan program secara stimulan, tetapi tanpa dukungan media akan tidak berarti.

"Kalau perlu para jurnalis membuat Satuan Tugas atau Satgas untuk sama-sama memerangi narkoba, karena dampaknya sudah sangat besar sampai kepada anak-anak generasi bangsa di masa depan," ucap pria disapa akrab Deng Ical ini.

Senada Kepala Kejaksaan Negeri Makassar Dicky Rachmat Raharjo pada kesempatan itu menyebutkan, pengguna dan menjadi kurir narkoba sebagian dilakukan oleh anak-anak.

"Pada beberapa kasus anak-anak ikut terlibat dalam peredaran narkoba sekaligus pengguna. Hal ini juga memicu terjadinya kasus kekerasan berkaitan dengan narkoba. Tahun 2017 jumlah pengguna narkoba sekaligus kurir 20 persen adalah anak-anak serta remaja,"beber dia.

Dirinya menambahkan ada benang merah antara pengguna dan peredaran narkoba dengan kekerasan atau perilaku begal saling berkaitan satu sama lain. Dari beberapa kasus yang mengemuka pelakunya adalah anak-anak dibawah umur juga remaja.

Baca juga: Pemusnahan barang bukti di kejari diwarnai ledakan

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024