Makassar (Antaranews Sulsel) - Puluhan calon anggota rombongan umrah dan agen Abu Tours mendatangi Kantor Cabang Bank Bukopin Makassar untuk menuntut pengembalian dana tambahan biaya umrah Rp15 juta yang disetorkan di bank setempat.

"Kami minta dana kami yang sudah disetorkan segera dikembalikan. Mereka hanya menjanji-menjanji kapan janji uang kami dikembalikan. Kasihan jemaah meminta uang mereka kembali tetapi sampai sekarang tidak diberikan,"kata Zaenal, agen di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.

Dirinya menyebutkan ada 145 anggota jemaahnya yang sudah menyetorkan biaya tambahan untuk berangkat umrah ke Bank Bukopin sesuai dengan isi maklumat yang dikeluarkan pihak travel. Meskipun itu berat, mereka rela menambah asalkan diberangkatkan.

Namun, setelah ditunggu-tunggu dan dijanji sampai pada akhirnya pemilik Abu Tours Hamsah Mammba ditahan polisi, dana mereka belum bisa diambil, ada apa dengan pihak bank?

"Ada bahkan dari anggota jemaah menambah lagi satu juta rupiah katanya tambahan biaya administrasi untuk segera berangkat. Bila dikalikan dana awal disetorkan Rp17,5 juta ditambah Rp15 juta plus satu juta ke Bank Bukopin totalnya ada Rp33,5 juta," katanya.

Untuk itu, mereka mendesak uang tambahan di Bank Bukopin yang masih disimpan segera dikembalikan sebab ini pelanggaran karena hak para anggota jemaah dirampas bank tersebut. Sudah jatuh tertimpa tangga pula.

"Kami berusaha kooperatif untuk hal ini. Akan tetapi, bila tidak ada solusi yang diberikan dalam waktu dekat kami akan melakukan aksi besar-besaran di Kantor Bank Bukopin," katanya.

Sementara itu, anggota jemaah Abu Tours asal Kendari Sofiana menyebutkan dirinya bersama anggota keluarga saat itu diyakinkan akan berangkat. Namun, sampai saat ini tidak diberangkatkan dan sisa uang yang disetorkan ke Bank Bukopin belum dikembalikan.

Selain itu, dirinya juga menyebut bahwa salah satu yang paling berperan menyakinkan jemaah untuk bisa diberangkatkan dengan menambah uang Rp15 juta sebagai fasilitator adalah Aksa Mahmud karena punya pengaruh di Sulsel bersama pegawainya bernama Rizal dari Bosowa dan Agus Salim diketahui pimpinan media Saudagar eks Amanah milik perusahaan Abu Tours.

"Saat itu Pak Aksa ada, dan kami yakin bila ditangani beliau kemungkinan besar kami berangkat makanya kami tambah, plus uang satu juta katanya uang administrasi, Pak Rizal dan Agus Salim juga ikut menyakinkan kami, tetapi ternyata semua janji itu tidak terlaksana," beber dia.

Aksa Mahmud juga diketahui memiliki saham di Bank Bukopin sehingga jemaah merasa akan terlindungi bila menambah uang Rp15 juta untuk bisa naik ke Tanah Suci karena telah difasilitasi. Namun, hanya dua kali pemberangkatan, selebihnya gagal.

Dari pihak Bank Bukopin, enggan memberikan komentar serta memilih diam. Mereka akan melakukan koordinasi dengan pihak pengusul yang memfasiltasi jemaah untuk penambahan biaya tersebut sebagai dalih memberangkatan jemaah.

Sebelumnya, polisi telah menahan pimpinan PT Abu Tours Hamsah Mammba di Kantor Polda Sulsel karena dianggap melakukan praktik pencucian uang dan pelanggaran hukum. Sejumlah asetnya juga sudah disita kepolisian. Kerugian dalam kasus ini untuk data Polda Sulsel mencapai Rp1,8 triliun dan dana Kemenag mencapai Rp1,4 triliun.

Untuk korban dari jemaah berdasarkan data Kemenag, sebanyak 86.720 orang. Mereka gagal diberangkatkan ke Tanah Sucikarena uangnya digunakan salah dan putar ke usaha lain oleh pelaku. Saat ini semua anggota jemaah masih berharap uang mereka kembali atau diberangkatkan.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024