Makassar (Antaranews Sulsel) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah terkait kelanjutan pengoperasian Bus Rapid Transit (BRT) Mamminasata di Makassar, Sulawesi Selatan.

Menhub Budi Karya Sumadi di Makassar, Kamis, mengatakan rencana itu menanggapi kondisi Damri atau BRT Trans Mamminasata yang terkesan mati suri hingga Perum Damri sempat merencanakan menarik ke pusat meski akhirnya batal karena keinginan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (SYL) ketika itu.

"Saya akan memetakan lagi untuk mengetahui apa yang terjadi. Kami akan koordinasi lagi dengan pemda karena pada dasarnya transportasi massal itu merupakan suatu keharusan," katanya usai memberikan kuliah umum di Universitas Cokroaminoto Makassar.

Pada awalnya ada sekitar 28 unit bus yang beroperasi di Kawasan Mamminasata. Namun dalam perkembangannya mulai mengalami penurunan hingga menjadi 20 unit bus yang tetap beroperasi melayani penumpang.

Keputusan Perum Damri tidak mengoperasikan karena tidak mau menanggung kerugian yang besar jika tetap dipaksakan. Apalagi BRT memang mendapat respon yang kurang menggembirakan dari masyarakat pengguna transportasi khususnya di Makassar.

Minimnya minat masyarakat menggunakan BRT itu dikarenakan beberapa alasan seperti waktu keberangkatan yang dinilai terkadang tidak sesuai jadwal hingga banyaknya transportasi umum yang tersedia di Makassar dan sekitarnya.

Namun komitmen Pemprov Sulawesi Selatan mempertahankan BRT begitu tinggi sehingga belakangan kembali berencana menambah rute baru di Jalan Hertasning Makassar.

Rute baru di jalan tersebut akan dilalui BRT. Dengan rute pasar sentral-Jalan Hertasning-Jalan Hertasning Baru (Tun Abdul Razak)-Jalan HM Yasin Limpo di daerah Samata, lalu masuk ke wilayah Pattalassang, Kabupaten Gowa.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024