Makassar (Antaranews Sulsel) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memperkuat kerja sama dengan Muhammadiyah dalam pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan dan berkeadilan.
Menteri LHK Siti Nurbaya di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, mengakui ruang lingkup dalam kerja sama pemerintah dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama pihak Muhammadiyah cukup luas.
"Mulai dari soal kebijakan untuk perhutanan sosial, juga pemanfaatan hutan untuk kepentingan penelitian," katanya pada Rakornas Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah bertajuk "Sinergitas dan penguatan program untuk pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan" di Unismuh Makassar.
Menteri LHK Siti Nurbaya pada acara itu didaulat untuk membuka secara langsung.
Selain itu, kata dia, kerja sama antara pemerintah dengan Muhammadiyah itu juga menyangkut sekolah kehutanan bagi anak negeri termasuk juga dalam penanganan sampah dan limbah medis karena Muhammadiyah punya banyak instrumen dan struktur rumah sakit pendidikan.
"Apa yang dilakukan itu juga penting sebagai advokasi bagi masyarakat untuk mengadvokasi dirinya atau seperti paralegal," katanya.
Ia mengatakan, tidak ragu bahwa Muhammadiyah akan mampu memiliki atau memberikan pengaruh langsung di tengah-tengah masyarakat.
Untuk itu pihaknya mewakili pemerintah akan bekerja bersama-sama secara kongkrit di lapangan. "Saya berterima kasih bisa berjumpa dengan seluruh pengurus wilayah untuk sektor lingkungan hidup," jelasnya.
Sementara Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Prof H Ambo Asse MAg berharap apa yang menjadi hasil dari Rakornas tersebut dapat dijalankan oleh seluruh Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah.
"Semoga Rakornas ini menghasilkan sesuatu yang bisa dijalankan oleh seluruh Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah se-Indonesia," ujarnya.
Menteri LHK Siti Nurbaya di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, mengakui ruang lingkup dalam kerja sama pemerintah dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama pihak Muhammadiyah cukup luas.
"Mulai dari soal kebijakan untuk perhutanan sosial, juga pemanfaatan hutan untuk kepentingan penelitian," katanya pada Rakornas Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah bertajuk "Sinergitas dan penguatan program untuk pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan" di Unismuh Makassar.
Menteri LHK Siti Nurbaya pada acara itu didaulat untuk membuka secara langsung.
Selain itu, kata dia, kerja sama antara pemerintah dengan Muhammadiyah itu juga menyangkut sekolah kehutanan bagi anak negeri termasuk juga dalam penanganan sampah dan limbah medis karena Muhammadiyah punya banyak instrumen dan struktur rumah sakit pendidikan.
"Apa yang dilakukan itu juga penting sebagai advokasi bagi masyarakat untuk mengadvokasi dirinya atau seperti paralegal," katanya.
Ia mengatakan, tidak ragu bahwa Muhammadiyah akan mampu memiliki atau memberikan pengaruh langsung di tengah-tengah masyarakat.
Untuk itu pihaknya mewakili pemerintah akan bekerja bersama-sama secara kongkrit di lapangan. "Saya berterima kasih bisa berjumpa dengan seluruh pengurus wilayah untuk sektor lingkungan hidup," jelasnya.
Sementara Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Prof H Ambo Asse MAg berharap apa yang menjadi hasil dari Rakornas tersebut dapat dijalankan oleh seluruh Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah.
"Semoga Rakornas ini menghasilkan sesuatu yang bisa dijalankan oleh seluruh Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah se-Indonesia," ujarnya.