Mamuju (Antaranews Sulsel) - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Sulawesi Barat mengaku optimistis, pasar tradisional di Kabupaten Mamuju dapat menjadi "pilot project" bebas dari makanan menggunakan bahan berbahaya.

"Jika semua `stakeholder` atau pemangku kepentingan dan komunitas pasar bisa menyatukan persepsi dan komitmen, kami optimistis ke depan, pasar-pasar tradisional di Kabupaten Mamuju bisa menjadi `pilot project` atau percontohan di Sulawesi Barat sebagai pasar yang bersih, aman dari bahan berbahaya," kata Kepala BPOM Sulbar Netty Nurmuliawati, pada penyuluhan komunitas pasar program pasar aman dari bahan berbahaya, di Mamuju, Jumat.

Penyuluhan itu, kata Netty, digelar menyusul masih adanya produk pangan mengandung zat berbahaya yang dijual di pasar tradisional di daerah itu.

"Sampai saat ini kami masih menjumpai adanya bahan yang disalahgunakan dalam pangan seperti ikan dan krupuk yang diawetkan menggunakan zat berbahaya. Tentu selain terus melakukan pengecekan di lapangan, sosialisasi seperi ini akan terus dilakukan agar daerah ini bisa terbebas dari penggunaan bahan berbahaya, seperti formalin pada bahan makanan," terang Netty Nurmuliawati.

BPOM Sulbar lanjut dia juga berharap, seluruh lintas sektor khususnya pemerintah daerah, Dinas Perdangangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perternakan, Dinas Kesehatan serta kepala pasar untuk bersinergi melakukan pengawasan sehingga daerah itu bisa terbebas dari penggunaan zat berbahaya.

"Pengawasan penggunaan zat berbahaya itu tidak bisa kami (BPOM) lakukan sendiri tetapi perlu dukungan semua pihak. Kami juga berharap agar ke depan pemerintah daerah bisa memberi dukungan untuk keberhasilan program pasar aman dari bahan berbahaya," jelas Netty Nurmuliawati.

Sementara itu, Wakil Bupati Mamuju Irwan SP Pababari meminta agar para pedagang mengikuti penyuluhan itu dengan baik dan dapat menyalurkan ke pedagang lainnya.

"Mari kita tumbuhkan kesadaran agar tidak menjual dan menggunakan bahan berbahaya pada bahan makanan. Semoga, pelatihan dapat memberikan manfaat dan saya meminta para pedagang yang mengikuti pelatihan ini dapat menularkan pengetahuan tentang bahaya penggunaan bahan berbahaya ke pedagang pasar lainnya," harap Irwan SP Pababari.

"Jangan sampai akibat air setetes merusak segelas air. Jangan biarkan formalin merusak amal hidup kita di dunia dan merusak masa depan bangsa. Sekali lagi jangan sampai kerikil kecil membuat kita tersungkur jatuh ke jalan," ucapnya.

Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024