Jakarta (ANTARA) - Guru Besar bidang kesehatan dan dokter ahli syaraf Unika Atma Jaya Prof. Dr. dr. Yuda Turuna, Sp.S (K) menjelaskan tentang pendarahan otak yang baru-baru ini dialami oleh presenter Indra Bekti.
Secara umum, Yuda menjelaskan bahwa pendarahan otak bisa terjadi karena dua hal yakni pipa pada otak tersumbat atau pipa tersebut pecah seperti yang dialami oleh presenter Indra Bekti.
“Secara umum otak kita kan tentu ada supply darah lewat pipa-pipa yang sumbernya dari jantung. Kemudian ada pipa yang disebut dengan pembuluh darah arteri yang menuju ke otak,” ungkap Yuda saat dihubungi ANTARA Kamis malam (29/12).
“Pipa-pipa ini tentu memperdarahi atau menyuplai oksigen, nutrisi ke semua daerah otak, baik otak bagian belakang, depan, tengah, di batang otak dan sebagainya. Cuma karena beberapa hal, supply ini bisa terganggu. Bisa karena dua hal. Satu karena pipanya tersumbat, jadi pipanya tetap utuh tapi dia tersumbat atau pipanya tidak tersumbat tetapi pipanya pecah,” lanjutnya.
Lebih dalam Yuda menjelaskan, pecahnya pipa tersebut juga bisa terjadi karena dua hal yakni pipa yang rapuh atau terjadi tekanan di luar batas yang menyebabkan pipa tersebut pecah.
“Sekarang yang dibahas yang pipanya pecah. Pipa pecah ini bisa dua hal. Bisa karena memang pipanya rapuh atau karena pipanya sebenarnya karena tekanan luar batas jadi lah pecah,” kata Yuda.
“Saya tidak tahu di kasus Indra Bekti, tapi sebelumnya kan diinformasikan kalau Indra Bekti mengalami tekanan darah tinggi. Itu faktor resiko pertama, jadi kalau tekanan yang sangat tinggi itu salah satunya kan hipertensi,” imbuhnya.
Indra Bekti sendiri dikabarkan mengalami pendarahan otak saat berada di kamar mandi. Menurut Yuda, kejadian ini memang cukup sering terjadi. Sebab, banyak faktor yang dapat terjadi seperti mengedan terlalu kuat atau bersin yang sangat kuat. Hal itulah yang menyebabkan tekanan darah dapat melonjak.
“Tadi saya sudah baca sekilas kejadiannya di kamar mandi. Saya nggak tahu ya, tapi memang sering terjadi di kamar mandi karena misalnya mengedan yang sangat kuat atau bersin yang sangat kuat yang tiba tiba tekanan darah meninggi sesaat,” ujar Yuda.
“Tetapi pada dasarnya sebenarnya dia sudah ada hipertensi ya tekanan darah tinggi. Dan hipertensinya mungkin sudah lama juga sehingga sebenarnya pipa itu sudah mulai menipis atau menggelembung, karena kalau balon tekanannya kita tinggikan akan semakin menipis permukaannya sampai pada satu titik ia tidak tahan dan pecah,” tambahnya.
Apabila mengalami pendarahan otak karena pipa yang pecah, Yuda mengatakan darah yang keluar pun akan menekan struktur di sekitarnya. Jika menekan bagian otak, hal tersebutlah yang menyebabkan seseorang tak sadarkan diri.
“Pecahan ini tentu darah akan keluar dari pipa. Karena keluar dari pipa darah ini tentu akan menekan struktur di sekitarnya karena otak ini kan letaknya di dalam tengkorak yang keras, tidak mungkin lentur,” jelas Yuda.
“Jadi kalau ada darah keluar dari situ akibatnya akan menekan otak yang mungkin menyebabkan kita tidak sadar,” tutupnya tutupnya.
Pemandu acara dan penyiar radio Indra Bekti sendiri dikabarkan mengalami pendarahan otak setelah ditemukan pingsan di toilet usai mengisi sebuah acara pada Rabu (28/12). Dirinya pun juga diketahui langsung menjalani dua kali operasi.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penjelasan dokter ahli soal pendarahan otak yang dialami Indra Bekti