Mamuju (Antaranews Sulsel) - Polda Sulawesi Barat menggelar simulasi dan sosialisasi `Saya Perempuan AntiKorupsi` dan `Saya Polisi AntiKorupsi` atau SPAK.
Sosialisasi dan simulasi SPAK yang berlangsung di halaman Polda Sulbar diikuti 120 peserta pada Selasa.
Kapolda Sulbar Brigjen Polisi Baharuddin Djafar mengatakan, sebagai seorang polisi harus memiiki komitmen menyuarakan `Saya Polisi AntiKorupsi.
"Korupsi itu bukan hanya berupa uang, tapi terlambat masuk kantor sesuai jadwal yang ditentukan, juga bagian dari korupsi. Jangan sembarang menerima hadiah, karena itu termasuk gratifikasi sebab jangan sampai seseorang memberi hadiah dan mengharapkan adanya imbal balik untuk itu mari kita sosialisakan SPAK," kata Baharudin Djafar.
Sementara itu, Ketua DWP Kanwil Kemenag Sulbar Nurlina yang juga sebagai Agen SPAK, mengatakan, sosialisasi dan simulasi itu dilakukan untuk mengenalkan kepada para polisi yang menjadi peserta agar mencegah berbagai bentuk korupsi.
"Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan simulasi dan mengenalkan kepada polisi yang hadir untuk mencegah bentuk korupsi dan bisa membedakan apakah yang kita lakukan selama ini, kita termasuk pelaku grafitasi atau bukan," tutur Nurlina.
Kemudian, kepada para istri ASN di lingkungan Kemenag Sulbar, dia meminta agar senantiasa mengingatkan suaminya untuk menghindari prilaku yang dapat dapat menjerumuskan pada tindakan korupsi.
"Sebagai seorang istri ASN, kita memiliki kewajiban dan komitmen untuk terus menyuarakan dan mengaungkan SPAK. Untuk itu jangan didiamkan, karena saya yakin gerakan ini akan didukung oleh pendamping kita," ucap Nurlina.
Sosialisasi tersebut dilakukan dua cara yakni memperkenalkan SPAK dan permainan dimaksudkan untuk simulasi.
Simulasi ini dilakukan dengan memberi pertanyaan kepada setiap kelompok terkait korupsi yang ada dalam kehidupan sehari-hari serta beberapa permainan yang dilakukan seperti put-put LK (Putar-putar Lingkaran Korupsi), Majo (Lima Jodoh), Majo Junior serta Semai (Sembilan Nilai AntiKorupsi).
Sosialisasi dan simulasi SPAK yang berlangsung di halaman Polda Sulbar diikuti 120 peserta pada Selasa.
Kapolda Sulbar Brigjen Polisi Baharuddin Djafar mengatakan, sebagai seorang polisi harus memiiki komitmen menyuarakan `Saya Polisi AntiKorupsi.
"Korupsi itu bukan hanya berupa uang, tapi terlambat masuk kantor sesuai jadwal yang ditentukan, juga bagian dari korupsi. Jangan sembarang menerima hadiah, karena itu termasuk gratifikasi sebab jangan sampai seseorang memberi hadiah dan mengharapkan adanya imbal balik untuk itu mari kita sosialisakan SPAK," kata Baharudin Djafar.
Sementara itu, Ketua DWP Kanwil Kemenag Sulbar Nurlina yang juga sebagai Agen SPAK, mengatakan, sosialisasi dan simulasi itu dilakukan untuk mengenalkan kepada para polisi yang menjadi peserta agar mencegah berbagai bentuk korupsi.
"Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan simulasi dan mengenalkan kepada polisi yang hadir untuk mencegah bentuk korupsi dan bisa membedakan apakah yang kita lakukan selama ini, kita termasuk pelaku grafitasi atau bukan," tutur Nurlina.
Kemudian, kepada para istri ASN di lingkungan Kemenag Sulbar, dia meminta agar senantiasa mengingatkan suaminya untuk menghindari prilaku yang dapat dapat menjerumuskan pada tindakan korupsi.
"Sebagai seorang istri ASN, kita memiliki kewajiban dan komitmen untuk terus menyuarakan dan mengaungkan SPAK. Untuk itu jangan didiamkan, karena saya yakin gerakan ini akan didukung oleh pendamping kita," ucap Nurlina.
Sosialisasi tersebut dilakukan dua cara yakni memperkenalkan SPAK dan permainan dimaksudkan untuk simulasi.
Simulasi ini dilakukan dengan memberi pertanyaan kepada setiap kelompok terkait korupsi yang ada dalam kehidupan sehari-hari serta beberapa permainan yang dilakukan seperti put-put LK (Putar-putar Lingkaran Korupsi), Majo (Lima Jodoh), Majo Junior serta Semai (Sembilan Nilai AntiKorupsi).