Makassar (Antaranews Sulsel) - Tim Terpadu Pemantau dan Pengawasan Makanan Pemerintah Kota Makassar bersama Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sulawesi Selatan `bergerilya` di sejumlah pasar tradisional dan modern untuk memeriksa jajanan berbuka puasa.

"Ada delapan pasar tradisional dan 10 pasar modern yang kami pantau dan periksa makanan jajanan pada hari pertama berbuka puasa ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Naisyah Tun Azikin di sela pemantauan di Pasar Tradisional Terong Makassar, Kamis.

Menurut dia, pantauan dan pengecekan sampel langsung dilaksanakan di tempat untuk mengantisipasi adanya jajanan atau bahan makanan yang terkontaminasi bahan kimia berbahaya seperti zat pewarna, formalin dan borax yang bisa membahayakan tubuh bila dikonsumsi.

Ia mengatakan pelaksanaan pemantauan tersebut tidak hanya di awal Ramadhan ini, tetapi terus menerus dilakukan hingga lebaran sebagai upaya antisipasi adanya pedagang yang menjual makanan yang mengandung bahan berbahaya.

"Sejauh ini yang diambil sampel seperti cendol dan cincau belum ditemukan tercampur bahan berbahaya, kecuali kolankalin mengandung formalin, sehingga masih ditelusuri sumbernya," ungkapnya.

Menurut dia, bila makanan yang sudah tercampur bahan pengawet berbahaya, dampaknya tidak bisa langsung dirasakan saat ini tetapi pada 5-10 tahun ke depan, yang dapat merusak fungsi hati dan ginjal.

"Kami sarankan agar masyarakat tidak membeli jajanan berbuka yang mencolok warnanya karena bisa saja itu sudah dicampur zat pewarna tekstil yang berbahaya bagi tubuh. Pilihlah makanan yang tidak terlalu mencolok warnanya karena itu diproduksi secara sehat," tambahnya.

Sementara Staf Bidang Industri Dinas Perdagangan Kota Makassar, Wahyudi mengatakan pihaknya akan menelusuri sumber kolankaling yang terkontaminasi zat formalin tersebut.

"Ini menjadi bahan kami dan tentu akan ditelusuri di mana pedagang mengambil kolankalin yang sudah terkontaminasi formalin itu, sebab setelah diperiksa langsung di lapangan terbukti mengandung zat berbahaya itu," ujarnya.

Di tempat terpisah, pemantauan yang juga dilakukan di pasar modern Hypermart Panakukang ditemukan sejumlah buah yang tidak mencantumkan masa kadaluarsa, bahkan sudah busuk tetapi masih dijual di pasar di tempat perbelanjaan tersebut.

"Ada banyak di lemari pendingin yang berisi buah naga tetapi sudah busuk masih tercampur buah yang masih baik. Adapula tidak terpasang tanda masa akhir kadaluarsa buah itu, sehingga diminta untuk tidak menjualnya. Begitu juga beberapa makanan lain tanpa masa berlaku," ucap KC Pengawasan Pangan Dinas Perdagangan Makassar, Hijriah. Tim Terpadu Pengawas obat dan Makanan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar modern Hypermart Mal Panakukang terkait dengan jajanan buka puasa dan makanan tidak layak konsumsi di Makassar, Kamis. (Foto ANTARA/Darwin Fatir)

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024