Makassar (Antaranews Sulsel) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) akan merumuskan kebijakan redistribusi tenaga dokter untuk menjamin distribusi yang merata di wilayah ini.

"Pemerintah akan merumuskan kebijakan insentif buat tenaga medis (dokter) yang mau bekerja di pojok-pojok Sulsel, seperti di Kepulauan Selayar, agar tenaga medis terdistribusi merata," kata Penjabat Gubernur Sulsel Soni Sumarsono di Makassar, Rabu.

Ia mengatakan saat ini tenaga dokter di Sulsel masih menumpuk di kota-kota besar, seperti Makassar, Maros, Palopo dan Parepare.

"Orang cenderung memilih kerja di kota, karena dekat dengan fasilitas, dekat dengan keluarga, makanya perlu ada insentif khusus agar orang mau bekerja di daerah pelosok," jelasnya.

Data dari BPJS Kesehatan menunjukkan jumlah dokter terbesar berada di Kota Makassar mencapai 390 orang, sementara di Kabupaten Selayar hanya dilayani 21 orang dokter.

Selain tenaga dokter, kata Soni, pihaknya juga akan memikirkan bagaimana membuat distribusi yang merata untuk jumlah tempat tidur di rumah sakit.

Secara rasio, kata dia, di wilayah Sulsel, jumlah tempat tidur di rumah sakit sudah berlebih, karena rasio antara jumlah tempat tidur banding jumlah penduduk sudah mencapai 1:860, lebih besar dari pada rasio ideal 1:1000.

Sayangnya, penyebaran tempat tidur ini juga belum merata. Di Kota Makassar, jumlah tempat tidur mencapai 4.251 tempat tidur dengan rasio 1: 813. Sementara di Kabupaten Gowa, misalnya jumlah tempat tidur hanya 193, dengan rasio 1 : 2.647.

"Ini yang sedang kita pikirkan juga bagaimana merumuskannya, sehingga distribusinya bisa lebih merata," pungkas Soni.

 

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2025