Makassar (Antaranews Sulsel) - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kota Makassar kembali melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Rumah Potong Hewan (RPH) guna memastikan tidak adanya kenaikan harga daging serta mengantisipasi permainan kartel jelang lebaran tahun ini.

"Kami lakukan pengecekan termasuk sisi harganya apakah ada kendala atau pasokan berkurang atau lebih, kemudian adakah kenaikan atau stabil jelang lebaran. Sampai hari ini masih stabil diangka Rp95 per kilogram," ujar Ketua KPPU Makassar Aru Armando di RPH setempat, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.

Meski demikian, harga dasar tersebut hanya berlaku di tingkat distributor dan bila sampai pada tingkat pengecer harga bisa mencapai Rp100 ribu per kilogram, namun harga tersebut dinilai normal.

Berdasarkan hasil survei yang dilaksanakan Januari-Mei 2018 pada 10 kabupaten kota di Sulsel, harga masih stabil dikisaran Rp95 ribu per kilo gram bergitupun jelang ramadhan tahun ini tidak ada kenaikan signifikan.

Hanya saja, sebut Armando biasanya tren kenaikan harga daging sapi terjadi pada H-3 hingga malam takbir atau puncak H-1. Kenaikan tersebut melihat historis pada tahun lalu harga bisa mencapai Rp110-Rp115 per kilogram ditingkat konsumsen.

Kendati harga diperkirakan naik, namun untuk ketersediaan pasokan selama ramadhan hingga lebaran masih stabil dan mencukupi permintaan pasar dan konsumen.

"Hari biasa di RPH pemotongan sapi sampai 30 ekor, tetapi biasanya menjelang lebaran H-3 naik menjadi 300 ekor sampai 500 ekor yang dipotong untuk memenuhi permintaan dan stok daging dipastikan aman," ungkapnya.

Mengenai dengan antisipasi para spekulan jelang lebaran termasuk dengan permainan kartel memainkan harga daging menjelang lebaran, kata dia mengakui, hal itu bisa saja terjadi mengingat jumlah pelaku usaha cukup banyak.

"Ada 24 pelaku usaha daging yang terdaftar, kalau melihat jumlahnya cukup banyak, maka akan susah untuk diawasi dan lakukan koordinasi karena bisa saja melakukan kartel. Tapi kami tetap terus melakukan pengawasan meskipun potensi kartel itu ada," beber dia.

Sedangkan untuk daging impor, tambahnya, tidak akan mengalami kenaikan harga, sebab sudah diatur dalam Harga Eceran Tertinggi (HET) oleh pemerintah, sehingga untuk kenaikan harga tidak dimungkinkan, berbeda dengan daging lokal harga dasar Rp95 ribu per kilogram.

Berdaskan pantauan dua pasar tradisional yakni Pasar Panammpu dan Pasar Terong harga daging masih dikisaran Rp100 ribu-105 ribu per kilogramnya. Sedangkan harga di pasar modern malah naik hingga Rp110 per kilogram.

"Kalau harga daging pak di Pasar Panammpu memang harganya Rp100 ribu biasanya, kalau pun ada naik tidak terlalu tinggi, ini masih harga standar. Tapi biasanya naik kalau sudah mau lebaran pak, karena banyak permintaan," tambah Daeng Sanu pedagang daging di pasar setempat.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024