Mamuju (Antaranews Sulsel) - Kepolisian Daerah Sulawesi Barat melibatkan empat pilar, yakni Bhabinkamtibmas, Babinsa, Kepala Desa serta Dai Kamtibmas pada pengamanan Idul Fitri 2018 di daerah itu.

"Peran serta Bhabinkamtibmas, Babinsa, Kades, dan Dai Kamtibmas akan sangat membantu mewujudkan ketertiban di tengah masyarakat khususnya menjelang Idul Fitri 1439 Hijriah, pasalnya hubungan emosional lebih mudah dibangun melalui empat pilar tersebut," ujar Kapolda Sulbar Brigjen Polisi Baharudin Djafar, di Mamuju, Rabu.

Disamping itu lanjut Kapolda, pelibatan empat pilar merupakan optimalisasi dalam mendukung percepatan masyarakat di desa serta penyatuan persepsi penyelesaian persoalan di wilayah agar tidak berkembang menjadi potensi konflik.

Kapolda optimistis, jika peran serta empat pilar dimaksimalkan maka keamanan dan ketertiban di Sulawesi Barat akan terwujud.

Pada kesempatan itu, Kapolda juga menyebutkan empat potensi kerawanan yang harus diwaspadai pada Idul Fitri 1439 Hijriyah atau tahun 2018, yakni stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan, permasalahan kelancaran dan keselamatan arus mudik dan arus balik, bencana alam dan gangguan kamtibmas lainnya serta ancaman tindak pidana terorisme.

"Kami mengharapkan kerja sama dan langkah proaktif dari seluruh stakeholder atau pemangku kepentingan guna mengatasi hal tersebut," kata Baharudin Djafar.

Sementara, pada Gelar Pasukan Operasi Ketupat Siamasei 2018 yang berlangsung di depan D`Maleo Hotel Mamuju Kapolda juga menyampaikan sambutan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian bahwa apel gelar pasukan Operasi Ketupat tersebut adalah salah satu operasi kepolisian terpusat dengan nama Operasi Ketupat tahun 2018 yang diselenggarakan secara serentak di seluruh Polda selama 18 hari, yakni mulai 7 hingga 24 Juni 2018.

Operasi Ketupat tersebut melibatkan 173.397 personel pengamanan gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Pemerintah Daerah serta stakeholder terkait dan elemen masyarakat lainnya.

Rencana operasi itu disusun melalui serangkaian evaluasi terhadap pelaksanaan Operasi Ramadniya pada tahun 2017 disertai analisa potensi gangguan kamtibmas di tahun 2018.

Di Sulbar sendiri, pada Operasi Ketupat Siamasei 2018 melibatkan 1.618 personel gabungan yang terdiri, sebanyak 667 orang merupakan personel Polda Sulbar dan 951 orang berasal dari berbagai instansi terkait termasuk personel TNI.

Sementara Wakil Gubernur Sulbar Enny Anggraeni Anwar mengingatkan warga di daerah itu yang akan mudik lebaran agar waspada terhadap berbagai kemungkinan gangguan kamtibmas.

Ia meminta kepada masyarakat yang akan meninggalkan rumahnya untuk mudik lebaran agar melaporkan ke ketua RT setempat.

"Jika melihat pelaksanaan apel siaga yang dilakukan hari ini, tentu kita tidak akan ragu lagi dengan keamanan dan Insya Allah kita akan dapat menangani segala permasalahan selama libur Lebaran ini," ujarnya.

"Tetapi, kami juga tetap mengimbau kepada warga yang akan mudik tetap harus berhati-hati khususnya bagi yang membawa kendaraan sendiri agar mewaspadai jalan trans Sulawesi karena kawasan itu rawan terjadi kecelakaan. Begitu pula dengan rumah yang akan ditinggal kosong, kami mengimbau agar menitipkan rumahnya kepada tetangganya dan melapor ke Ketua RT setempat," kata Enny.

Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024