Makassar (Antaranews Sulsel) - Regu Pencari dan Penyelamat (Search and Rescue/SAR) menghentikan pencarian kapal karam di Perairan Makassar, Sulawesi Selatan, dan baru akan melanjutkan keesokan harinya.

"Pencarian korban untuk sementara dihentikan dan besok akan dilanjutkan kembali untuk mencari sisanya," jelas Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani di Makassar, Rabu.

Ia mengatakan data korban kapal karam berdasarkan hasil pendataan oleh tim SAR lebih dari 40 orang.

Dicky menyatakan informasi jumlah penumpang kapal karam masih harus diklarifikasi lebih ulang karena tidak adanya data lengkap seperti manifes.

"Yang membedakan itu kalau ada manifes bisa diketahui, sementara kalau kapal penumpang tradisional seperti ini sedikit susah hanya dari mulut ke mulut sesama penumpang," katanya.

Sebelumnya Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sulawesi Selatan berhasil mendata semua korban meninggal kapal karam di Perairan Makassar.

Kepala Bidang Dokter Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Sulawesi Selatan kombes Pol Raden Harjuno di Posko DVI RS Angkatan Laut Makassar, berhasil mendata semua korban meninggal.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan ante mortem dan post mortem semua data berkesesuaian dan tidak terbantahkan," ujarnya.

Kombes Raden mengatakan semua data-data korban telah selesai dilakukan pemeriksaan seperti informasi gigi geligi serta antropologi forensik.

"Data-data ante mortem dan post mortem menjadi indikator cepatnya hasil pemeriksaan oleh tim DVI," katanya.

Korban yang dinyatakan meninggal dunia yakni, Rita (31), Asriani (6), Marani (48), Marwah (42), Rahman (6), Dalima (46), Nio (50), Arsyam (1) yang semuanya ini ditemukan di sekitar pelabuhan Paotere.

Sedangkan lima korban lainnya yakni, Sitti Aminah (60), Rahmawati (8), Arini (30), Rusdiana (37) dan Suryani (35) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di Pulau Barrang Lompo dan telah dikebumikan lebih awal.

"Korban meninggal dunia ini dievakuasi di dua tempat di Pulau barang Lompo dan di sekitar Pelabuhan Paotere," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondanj.

Ia mengatakan 37 korban tenggelam ini dievakuasi di dua rumah sakit berbeda yakni RS Jala Ammari Angkatan Laut dan RS Jaury Akademis Makassar.

Untuk beberapa korban meninggal dunia rencananya akan dibawa ke kampung halamannya seperti Dalima (46) akan dikebumikan di Kabupaten Maros.

Kapal penumpang ini membawa penumpang 40 orang dan berlayar dari Pulau Barang Lompo menuju daratan untuk membeli kebutuhan lebaran Idul Fitri 2018.

Namun saat penumpang ini akan kembali ke pulau sekitar pukul 12.45 Wita, kapal yang sudah berada di tengah lautan itu dihantam ombak dan langsung karam. Anggota kepolisian mengangkat jenazah salah satu korban kapal motor Arista yang tenggelam di Rumah Sakit Jala Ammari, Makassar, Rabu (13/6). (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024