Mamuju (Antaranews Sulsel) - Deputi Riset Edukasi dan Pengembangan Direktorat Edukasi Ekonomi Kreatif Badan Ekonomi Kreatif menggelar lokakarya operasional dan teknik fotografi sebagai upaya memberikan pelatihan berbasis kompetensi kepada fotografer di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.

Lokakarya tersebut berlangsung di Hotel D`Maleo Mamuju selama empat hari, mulai 6-9 Juli 2018, dengan menghadirkan narasumber, Ketua Indonesia Professional Photographer Association M. Firman Ichsan, Trainer Canon Indonesia Januardo Henry Salvety, dosen Institut Kesenian Jakarta dan fotografer Eddy Achmadi Suryatin, dosen Institut Kesenian Jakarta dan fotografer R. Priadi Soefjanto, dosen Politeknik Seni Yogyakarta Dewi Sartika Bukit.

Peserta lokakarya 50 orang berasal dari Kota Mamuju dan sekitarnya.

Direktur Edukasi Ekonomi Kreatif Poppy Savitri mengatakan kegiatan tersebut kerja sama Bekraf dengan Canon Indonesia sebagai bagian dari upaya penguatan ekosistem subsektor fotografi di Indonesia dengan meningkatkan kompetensi para fotografer lokal.

Indonesia, katanya, saat ini terkenal dengan pariwisata alam, kuliner, dan budaya.

Di tangan para fotografer, katanya, lanskap pariwisata, kuliner, dan aktivitas budaya bisa tersampaikan secara luas ke publik.

"Untuk menunjang hal tersebut kompetensi fotografer perlu terus ditingkatkan sehingga dapat menyajikan setiap peristiwa secara menarik dan berkesan," katanya.

Melalui kegiatan itu, Bekraf dan Canon Indonesia ingin memberikan pemahaman kepada fotografer lokal tentang bagaimana mengoptimalkan penggunaan peralatan foto dan memahami teknik pengambilan gambar yang baik.

Pada lokakarya itu, para pemateri akan mengajarkan serta melatih 20 unit kompetensi yang wajib dikuasai oleh seorang fotografer dan keterampilan penunjang lainnya, yakni pemilihan jenis kamera, memeriksan perangkat kamera, menentukan elemen pencahayaan, mengatur ketajaman gambar, menentukan sudut pengambilan, menentukan latar depan dan belakang, menentukan komposisi pemotretan, serta mengidentifikasi arah, karakter, dan warna cahaya.

Para peserta juga diajarkan menentukan perangkat penyinaran, menyimpan dan memindahkan data gambar, memilih gambar sesuai kebutuhan, melakukan edit digital dasar, mencetak gambar, mengelola gagasan konsumen, menghitung biaya produksi dan operasional, melakukan proses pekerjaan sesuai dengan prinsip K3, mengevaluasi etos dan hasil kerja, menjalin komunikasi dengan rekan kerja, jenis-jenis pendekatan dan peralatan fotografi, hingga pengenalan wilayah kerja fotografer.

Materi yang disampaikan pada kegiatan tersebut mengacu pada kurikulum SKKNI Nomor RT-027 SKKNI 2014-355 bidang fotografi.

"Peserta terlatih akan diuji sertifikasi profesi fotografi pada kegiatan yang akan dilaksanakan selanjutnya. Hal ini sebagai bagian dari ekosistem subsektor fotografi yang? tidak dapat terpisahkan," paparnya.

Poppy menambahkan era perkembangan teknologi komunikasi masa kini juga ikut memberikan dampak yang signifikan pada pelaku kreatif di subsektor fotografi.

"Di antaranya semakin tinggi tuntutan bagi profesi fotografer untuk terus meningkatkan kemampuan fotografinya mengikuti perkembangan teknologi terbaru sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang beragam dan terus berubah," katanya.

Pada tahun ini, katanya, lokakarya fotografi dilaksanakan di dua kota/kabupaten lainnya. Kegiatan ini diharapkan memberikan motivasi dan peningkatan daya saing internasional bidang fotografi dan memberikan standar kualitas kerja fotografer lokal, sehingga mampu meningkatkan daya saing Indonesia dalam persaingan global.

Bekraf dengan kepala saat ini dijabat Triawan Munaf, merupakan lembaga pemerintah nonkementerian yang bertanggung jawab di bidang ekonomi kreatif.

Bekraf mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fesyen, film animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio.

Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024