Disnakertrans Sulsel dan USAID meningkatkan kualifikasi tenaga kerja
Makassar (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sulawesi Selatan berkolaborasi dengan Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) meningkatkan kualifikasi tenaga kerja untuk menjawab persoalan ketenagakerjaan Indonesia.
"Permintaan tenaga kerja seringkali tidak relevan dengan kualifikasi yang dimiliki angkatan kerja, meskipun sudah ada lembaga khusus pembinaan tenaga kerja seperti Balai Latihan Kerja (BLK). Oleh karena itu, kami menjalin kemitraan dengan USAID," kata Kepala Disnakertrans Sulsel Jayadi Nas di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan bahwa melalui kolaborasi USAID Partnerships for Productivity (PADU) bersama Disnakertransi Sulsel digelar Lokakarya Design Thinking untuk kemitraan BLK menggunakan Kanvas Model Bisnis.
Menurut dia, lokakarya yang berlangsung empat hari di salah satu hotel di Makassar itu diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan wawasan tenaga kerja di daerah ini.
Sementara itu, Senior Advisor USAID PADU Christopher Felley mengatakan, pihaknya mendukung Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam meningkatkan keterlibatan sektor swasta dalam program pelatihan vokasi melalui kemitraan antara perusahaan swasta dan salah satu Unit Pelaksana Teknis pada Disnakertrans Sulsel.
“Kami senang bekerja sama dengan Disnakertrans Sulsel. Setelah pelatihan ini diharapkan ada kerja sama lanjutan untuk menajamkan misi agar menjadi sebuah aksi. Semoga satu dua bulan ke depan bisa berjalan,” ujarnya.
Program tersebut diharapkan dapat terjalin selama tiga tahun. Namun, untuk kemitraan antara industri dengan pemerintah daerah bisa jauh lebih awet.
"Program ini dalam jangka panjang akan membantu para calon tenaga kerja di Sulsel agar produktivitas kelulusannya bisa meningkat. Pada akhirnya akan memicu pertumbuhan ekonomi inklusif di Sulsel," katanya.
Menanggapi hal itu, Jayadi mengatakan bahwa proses pelatihan tenaga kerja ke depannya akan menghadirkan inovasi, metode, dan kreasi baru untuk menjawab solusi dari permasalahan tenaga kerja yang dihadapi saat ini.
“Yang dilakukan USAID PADU adalah suatu kegiatan strategis, mencoba memberikan pemikiran kepada kita dalam rangka menghadapi berbagai macam tantangan, terutama kesesuaian antara kompetensi yang dipersyaratkan dunia kerja,” ujarnya.
Jayadi juga berharap dengan Training of Trainers (ToT) ini dapat mendesain para pelatih agar mampu beradaptasi dengan kecenderungan kemajuan teknologi. Para tenaga kerja yang akan dilatih pun sudah disiapkan.
"Dalam waktu dekat akan bekerja sama dengan dunia kampus yang memiliki Career Center untuk melatih tenaga kerja di Sulsel yang masih didominasi oleh lulusan SMP," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Disnakertrans Sulsel dan USAID tingkatkan kualifikasi tenaga kerja
"Permintaan tenaga kerja seringkali tidak relevan dengan kualifikasi yang dimiliki angkatan kerja, meskipun sudah ada lembaga khusus pembinaan tenaga kerja seperti Balai Latihan Kerja (BLK). Oleh karena itu, kami menjalin kemitraan dengan USAID," kata Kepala Disnakertrans Sulsel Jayadi Nas di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan bahwa melalui kolaborasi USAID Partnerships for Productivity (PADU) bersama Disnakertransi Sulsel digelar Lokakarya Design Thinking untuk kemitraan BLK menggunakan Kanvas Model Bisnis.
Menurut dia, lokakarya yang berlangsung empat hari di salah satu hotel di Makassar itu diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan wawasan tenaga kerja di daerah ini.
Sementara itu, Senior Advisor USAID PADU Christopher Felley mengatakan, pihaknya mendukung Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam meningkatkan keterlibatan sektor swasta dalam program pelatihan vokasi melalui kemitraan antara perusahaan swasta dan salah satu Unit Pelaksana Teknis pada Disnakertrans Sulsel.
“Kami senang bekerja sama dengan Disnakertrans Sulsel. Setelah pelatihan ini diharapkan ada kerja sama lanjutan untuk menajamkan misi agar menjadi sebuah aksi. Semoga satu dua bulan ke depan bisa berjalan,” ujarnya.
Program tersebut diharapkan dapat terjalin selama tiga tahun. Namun, untuk kemitraan antara industri dengan pemerintah daerah bisa jauh lebih awet.
"Program ini dalam jangka panjang akan membantu para calon tenaga kerja di Sulsel agar produktivitas kelulusannya bisa meningkat. Pada akhirnya akan memicu pertumbuhan ekonomi inklusif di Sulsel," katanya.
Menanggapi hal itu, Jayadi mengatakan bahwa proses pelatihan tenaga kerja ke depannya akan menghadirkan inovasi, metode, dan kreasi baru untuk menjawab solusi dari permasalahan tenaga kerja yang dihadapi saat ini.
“Yang dilakukan USAID PADU adalah suatu kegiatan strategis, mencoba memberikan pemikiran kepada kita dalam rangka menghadapi berbagai macam tantangan, terutama kesesuaian antara kompetensi yang dipersyaratkan dunia kerja,” ujarnya.
Jayadi juga berharap dengan Training of Trainers (ToT) ini dapat mendesain para pelatih agar mampu beradaptasi dengan kecenderungan kemajuan teknologi. Para tenaga kerja yang akan dilatih pun sudah disiapkan.
"Dalam waktu dekat akan bekerja sama dengan dunia kampus yang memiliki Career Center untuk melatih tenaga kerja di Sulsel yang masih didominasi oleh lulusan SMP," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Disnakertrans Sulsel dan USAID tingkatkan kualifikasi tenaga kerja