Mamuju (Antaranews Sulsel) - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Provinsi Sulawesi Barat jangan ditarik-tarik dalam kepentingan politik manapun pada tahun politik ini, kata Ketua Majelis Pembina Daerah Pengurus Koordinator Cabang PMII Sulbar Suhardi Duka yang akrab dipanggil SDK itu.

"Saya menitip pesan kepada kader dan anggota PMII di seluruh Provinsi Sulbar, dalam rangka menghadapi tahun politik 2019, agar PMII tidak ditarik dalam kepentingan politik manapun," kata dia pada pelantikan PKC PMII Provinsi Sulbar di Mamuju, Kamis (26/7).

Pelantikan dihadiri Sekjen PB PMII Shabolah Al Kalamby, Wakil Rektor II Unika Mamuju Try Zulkarnain, Dirbinmas Polda Sulbar Kombes Pol Yoyoh Indayah, perwakilan Korem 142/Tatag, Ketua PKC PMII Provinsi Sulsel Ahmad Siradjul Munir, mantan Ketua PMII Mamuju Ibnu Imat Totori dan Wahyu Setiawan, Ketua PC Ansor Mamuju Zahril, dan ketua-ketua OKP lembaga mahasiswa, pemuda di Mamuju, serta ratusan alumnus dan kader PMII Sulbar.

Ia mengatakan PMII sebagai organisasi kemahasiswaan harus dijadikan wadah perjuangan bagi kader PMII dalam meningkatkan kualitas diri untuk dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara.

"Tapi ketika kader PMII sudah berkiprah di masyarakat, maka bebas memilih di partai politik manapun untuk turut berperan aktif dalam parlemen memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara," kata SDK yang juga mantan Bupati Mamuju dua periode.

Ketua PKC PMII Sulbar Joko Priyatno berharap, dukungan seluruh kader dan alumnus dalam kepengurusannya.

Pihaknya akan tetap menerima kritik, ide, dan saran dari seluruh warga alumnus dan kader PMII di Provinsi Sulbar.

"Kritik, ide, dan saran atau gagasan dari seluruh warga PMII di Provinsi Sulbar sangat kami butuhkan dalam mengurus organisasi ini, tegur kami jika kami menempuh jalan yang salah dalam mengurus organisasi ini," ujarnya.

Ia berharap, PMII Sulbar melahirkan kader berkualitas untuk dapat memberikan kontribusi terhadap negara dan daerah. 

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024