Makassar (Antaranews Sulsel) - Nilai barang yang masuk (impor) ke Sulawesi Selatan lewat beberapa pelabuhan di provinsi ini selama sebulan penuh atau pada Juli 2018 mengalami peningkatan 18,70 persen dari bulan sebelumnya.

"Pada Juli 2018 transaksi nilai impor tercatat sebanyak 99,40 juta dolar Amerika Serikat (AS). Kalau dibandingkan dengan bulan Juni lalu itu hanya 83,74 juta dolar AS," ujar Kepala Bidang Statistik Distribusi, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan Akmal di Makassar, Rabu.

Ia mengatakan peningkatan nilai transaksi barang-barang impor dari berbagai negara itu dipengaruhi oleh permintaan yang tinggi akan beberapa kebutuhan tersebut.

Dia mencontohkan bahan bakar mineral (BBM), gula dan kembang gula, ampas atau sisa industri makanan; mesin-mesin pesawat mekanik dan produk keramik.

Akmal menyatakan prosentase dari kelima transaksi ini hampir mencapai tiga perempat dari jumlah seperti BBM yang mencapai 49,77 persen, gula dan kembang gula sebesar 21,32 persen, ampas atau sisa industri makanan (13,09 persen); mesin-mesin pesawat mekanik (3,38 persen) dan produk keramik sebesar 2,79 persen.

"Sebagian besar impor pada bulan Juli didatangkan dari Singapura, Australia, Tiongkok dan Argentina dengan porsi masing-masing 49,94 persen, 13,91 persen, 11,66 persen, dan 11,10 persen," katanya.

Ia mengatakan, naiknya nilai impor itu dikarenakan adanya peningkatan permintaan untuk barang-barang tertentu yang memang menjadi kebutuhan dasar masyarakat.

Dari semua barang impor itu, BPS Sulsel sendiri hanya mencatat lima komoditas utama yang permintaannya sangat tingi seperti bahan bakar mineral yang mencapai 49,77 persen.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024